Suara Bocah Bekasi

Kamis, 31 Maret 2011

Makalah Untuk Presentasi di Acara LDKS OSIS MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi


Trik dan Tips Teknik Persidangan
Ihya Ulumuddin Emgee
blog: banimughni.blogspot.com

Pengertian
Sidang adalah forum formal bagi pengambilan keputusan yang akan menjadi kebijakan dalam sebuah organisasi (berstruktur dan mempunyai susunan hirarki) dengan diawali oleh konflik.

Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.
Musyawarah adalah forum informal sebagai sarana pengambil keputusan, kesepakatan, penyebaran informasi atau lainnya dalam sebuah institusi tanpa harus didahului konflik.
Macam-macam persidangan
  1. Sidang pleno, sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang. Termasuk ke dalam kategori sidang ini adalah; sidang pendahuluan yang biasanya untuk menetapkan jadual, tata tertib dan pemilihan presidium sidang, sidang pleno, biasanya ditengah persidangan untuk mengesahkan laporan pertanggungjawaban yang dipimpin oleh presidium sidang.
  2. Sidang paripurna, biasanya berisi tentang pengesahan hasil-hasil sidang.
  3. Sidang komisi adalah sidang yang diikuti oleh peserta terbatas (anggota komisi), sidang ini diadakan untuk pematangan materi sebelum diplenokan, dipimpin oleh pimpinan komisi.
  4. Sidang sub komisi, sidang ini lebih terbatas dalam sidang komisi guna mematangkan materi lebih lanjut.
Macam-macam sidang dilihat dari jabatan peserta dalam sebuah organisasi;
•    Sidang presidium
•    Sidang BPH (badan pengurus harian)
•    Sidang Badan Koordinasi
Macam-macam rapat
Rapat kerja (Raker), Munas, Muktamar, Mubes, musda dan lain sebagainya.
Unsur-unsur persidangan
i.         Tempat atau ruang sidang
ii.     Waktu dan acara sidang
iii.    Peserta sidang
iv.    Perlengkapan sidang
v.    Tata tertib sidang
vi.    Pimpinan dan sekretaris
Istilah-istilah dalam persidangan
  1. Skorsing adalah penudaan acara sidang untuk sementara waktu atau dalam waktu tertentu pada waktu sidang berlangsung
  2. Lobbying adalah penundaan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu untuk menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak atau lebih yang bersebrangan secara informal.
  3. Interupsi adalah memotong pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata “interupsi” yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.
Macam-macam interupsi
  1. Interupsi point of order : meminta kesempatan untuk berbicara atau digunakan untuk memotong pembicaraan yang dianggap menyimpang dari masalah.
  2. Interupsi point of information : memberikan atau meminta penjelasan atas apa yang disampaikan.
  3. Interupsi point of clarification : meluruskan permasalahan agar penyimpangan tidak semakin menajam.
  4. Interupsi point of prevelage : tidak setuju atas pemojokan, penyinggungan persoalan pribadi.
  5. Objection : keberatan secara umum
Aturan penggunaan palu dalam rapat
Dalam rapat penggunaan palu sangat penting sekali, pimpinan rapat harus memahami tata cara penggunaan palu. Karena kesalahan penggunaan atau pengetukan palu sidang akan mengacaukan situasi sidang.
Macam-macam penggunaan palu rapat :
1 kali ketukan berarti
  • Mengesahkan hasil rapat
  • Pengalihan palu sidang
2 kali ketukan berarti
  • skorsing
3 kali ketukan berarti
  • Pembukaan rapat
  • Penutupan rapat
Berkali-kali ketukan sedang
  • Peringatan atau meminta perhatian peserta rapat.
Notes:
Semoga kalian menjadi generasi yang sukses di bidangnya masing-masing.
Ingat: Jangan pada bader yah, kalau kepingin jadi orang Sukses di dunia dan di Akhirat.  iue2011
LDKS OSIS ATTEMBEL 2011

Rabu, 30 Maret 2011

Alpukat Bikin Jantung Sehat

Jakarta - Alpukat merupakan buah yang sangat enak, yang dapat dijadikan makanan ataupun minuman. Namun, tidak sedikit orang yang menghindarinya dengan alasan membuat gemuk. Padahal jika dimakan secara teratur buah yang memiliki bentuk sexy ini ternyata mampu mencegah penyakit jantung!
Buah yang memiliki nama asing advocat atau avocado pear ini, mempunyai tekstur dan rasa yang lembut dan gurih. Dibalik rasanya yang enak, ternyata buah bekulit hijau ini memiliki nutrisi penting yang baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan jantung.
Seperti yang diulas bolohealth, tidak hanya buah alpukat saja yang baik untuk jantung. Tetapi, makan telur dalam jumlah yang disarankan juga memberikan dampak baik untuk menjaga serta melindungi kesehatan jantung anda.
Kini, tidak ada lagi alasan untuk menghindari buah alpukat karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi. Karena lemak yang ada dalam buah ini terbilang baik dan memiliki kandungan  monounsaturated yang dapat menurunkan LDL (kolesterol jahat), dan menaikan kadar HDL (kolesterol baik) di dalam tubuh.
Alpukat memang memiliki lemak tinggi 71 - 88 %  atau sekitar 20 kali lebih besar dari buah lain. Namun, lemak ini mengandung monounsaturated fatty acids atau lemak tak jenuh tunggal. Fakta menyebutkan, lemak monounsaturated di dalam makanan dapat menurunkan kadar triglyceride atau lemak darah yang dikenal dengan kolestrol jahat.
Menurut Early Show co-anchor Harry Smith dan disetujui pula oleh CBS News Medical Correspondent Dr Jennifer Ashton, bahwa makan alpukat secara teratur dapat meningkatkan kadar HDLdan menurunkan kadar LDL pada tubuh yang merupakan sumber lemak baik.
Selain itu menurut CBS News Medical Correspondent Dr Jennifer Ashton, telur juga ternyata baik untuk mereka yang terkena masalah kesehatan jantung. Telur memang memiliki jumlah kolestrol yang tinggi, namun jika makan telur dengan jumlah teratur atau tidak berlebihan, masih terbilang aman.
Sebab dalam satu butir telur memberikan 215mg, sedangkan tubuh memerlukan 300 mg kadar kolestrol baik, yang diperlukan tubuh. Karenanya, jika jumlah kolestrol dalam tubuh masih normal, masih bisa makan sebutir telur per hari.
Karena itu, cermatlah dalam memilih makanan. Usahakan pilih makanan sehat yang dapat mengurangi dan menetralisir lemak jahat dalam tubuh. Bisa mencobanya dengan makan buah alpukat dalam takaran yang terkontrol dan pastikan untuk makan buah alpukat tanpa tambahan gula atupun susu.
Sumber: detikFood

Selasa, 29 Maret 2011

Warga Hanya Perlu Datangi Kecamatan, Gratis.!!

Secara teknis, pembuatan KTP secara online sama seperti biasanya. Warga hanya perlu datang ke kecamatan, menyerahkan data diri ke kantor kecamatan yang diantaranya surat pengantar dari RT, RW dan kelurahan atau desa. Pihak kecamatan lah yang kemudian melakukan komunikasi jarak jauh dengan Disdukcapil untuk memverifikasi database kependudukan.
Tanda tangan pejabat di KTP memang tanda tangan Kepala Disdukcapil, namun tanda tangan tersebut berupa cetakan yang sudah masuk dalam sistem cetak KTP.
Kata Kasi Kependudukan Kecamatan Tambun Selatan, Tata Wijaya jika tak terkendala, KTP akan selesai dalam waktu dua sampai tiga hari. Masalah yang sering muncul, kata Tata adalah soal jaringan internet. Faktor cuaca kata dia yang paling berpengaruh pada jaringan internet menuju server di Disdukcapil. “Jaringan sering tidak berfungsi menyebabkan keterlambatan pencetakan KTP di Kecamatan,” ujarnya.
Selain itu, belum seluruhnya kecamatan bisa berhubungan langsung dengan Disdukcapil. Koneksi masih dilakukan secara kolektif. Seperti server di Kecamatan Tambun Selatan, kata Tata menjadi induk server bagi jaringan online untuk enam Kecamatan, yaitu Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Cikarang Barat, Babelan, Tambelang dan Setu.
Dia menegaskan, pembuatan KTP online tidak dipungut biaya alias gratis. Dia menepis jika ada warga yang mengeluarkan uang karena diminta petugas. ”Masyarakat yang kerap memberikan uang seadanya dalam pembuatan KTP. Kami tidak pernah memungut biaya sedikitpun. Kalau diberi, ya kami terima karena itu sebagai ucapan terimakasih,” tuturnya.
Data sampai 25/3 lalu, tercatat sebanyak 12 ribu lebih KTP online sudah diterbitkan Disdukcapil Kabupaten Bekasi.     Sumber: Radar Bekasi

Minggu, 27 Maret 2011

Introspeksi dan Konsolidasi untuk ke dePAN lebih gemilang.!!

KlikM, Bekasi - Masyarakat Kabupaten Bekasi menilai pemerintahan Sa'adudin dan Darip Mulyana (SADAR) yang diusung dalam pilkada langsung tahun 2007 lalu, ternyata belum berhasil menciptakan pembangunan merata, bahkan masyarakat cenderung kecewa dengan pemerintahan mereka.
Demikian hasil survei yang dilakukan Divisi Riset KlikM.net dengan sistem angket yang disebar ke 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Survei yang dilakukan dari tanggal 20 Januari 2011 s/d 10 Maret 2011 dengan 10.000 responden 5.728 laki-laki dan 4.272 perempuan, untuk menjajaki popularitas beberapa kandidat dan tokoh masyarakat yang berpotensi menjadi pemimpin Kabupaten Bekasi mendatang.
Masyarakat yang kecewa (tidak puas) terhadap kinerja pemerintahan Sadar sebesar 69,78 persen, yang puas hanya 27,04 persen. Namun di balik kekecewaan tersebut, masyarakat masih menilai bahwa Sa'adudin berpeluang untuk maju menjadi Bupati Bekasi pada pilkada 2011 mendatang, dengan tingkat harapan sebesar 25,56 persen. Bahkan responden menilai kinerja pemerintahan Kabupaten Bekasi sebesar 68,48 persen kurang baik, menilai baik sebanyak 28,48 persen.
Sementara hasil survey yang dilakukan dengan metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling), kandidat yang paling populer di masyarakat, lima besarnya adalah Sa'adudin, Darip Mulyana, Saleh Manaf, Neneng Nurhasanah. Diketahui bahwa Sa'adudin, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Bekasi memiliki tingkat popularitas tertinggi dengan skor 25,56 persen, disusul Wakil Bupati Darip Mulyana dengan skor 22,24 persen, Saleh Manaf 14,22 persen. Dan politisi muda Golkar yang menjadi pesaing Darip, yakni Neneng Nurhasanah dengan skor 4,92 persen.
Sedangkan masyarakat yang memilih atas dasar visi dan misi untuk kabupaten Bekasi masih kecil, kebanyakan responden memilih berdasarkan pengalaman dan jaringan. Sehingga wajar saja Sa'adudin, Saleh manaf dan Darip berada di posisi teratas.
Citra positif kandidat bervariasi, penilaian lebih banyak karena persepsi responden terhadap kandidat secara langsung, tanpa media yang memfasilitasi. Seperti halnya citra negatif diberikan responden terhadap Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Mustakim, kebanyakan responden mengenalnya tetapi Mustakim dinilai kurang responsif dan  tidak peduli sehingga warga kebanyakan tidak mau mengenalnya.
Sementara pemimpin ideal pemimpin yang diinginkan masyarakat adalah pemimpin berpengalaman dan memiliki jaringan kuat, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap persoalan masyarakat. Seperti diharapkan mampu memperbaiki jalan yang rusak, sekolah dan pelayanan yang baik pada masyarakat.
Program-program pembangunan yang diharapkan menjadi prioritas menurut masyarakat, saat ini sudah bagus yakni pendidikan gratis dan kesehatan gratis.
Sementara itu, hasil beberapa kajian dan pengamatan serta analisa jaringan di partai pengusung, masih terdapat beberapa nama yang masih disembunyikan di antaranya Eef Saifullah Fatah (Bupati - PDIP), Munawar Fuad (PKB),  Wardah SDA (PPP), Nurul Arifin (Golkar) dan Achdar dari Demokrat. (Tim survey klikm.net)

Jenis Kelamin
Laki -Laki
Perempuan
5728
4272
57,28%
42,72%

USIA RESPONDEN
17 - 27
28 - 38
39 - 49
50 - 65
2232
2944
3402
1422
22,32%
29,44%
34,02%
14,22%

PENDIDIKAN RESPONDEN
SD
SMP
SMU
PERGURUAN TINGGI
1020
1150
7168
662
10,20%
11,50%
71,68%
6,62%

No
Nama -Nama
Jabatan/Status
Total Pemilih
%
1
Sa'aduddin
Bupati
2556
25,56%
2
Darip Mulyana
Wakil Bupati
2224
22,24%
3
Saleh Manaf
Tokoh Masy/Mantan
1422
14,22%
4
Mustakim
Ketua DPRD
518
5,18%
5
Neneng Nurhasanah
Politisi Muda / Golk
492
4,92%
6
Abid Marzuki
Tokoh Masyarakat
150
1,50%
7
Syamsul Falah
Politisi / PKS
136
1,36%
8
Dadang Mulyadi
Birokrat
114
1,14%
9
Muhyidin
Birokrat
104
1,04%
10
Rochim Mintarejda
Politisi / Demokrat
74
0,74%
11
Jejen Sayuti
Politisi / PDIP
70
0,70%
12
Yaman Edie Bair
Tokoh Masyarakat
66
0,66%
13
Muhtadi Muntaha
Politisi Muda / PAN
64
0,64%
14
Asmat Amin
Tokoh Muda
50
0,50%
15
Daeng Muhamad
Politisi / PAN
32
0,32%
16
Hilalludin Yusri
Tokoh Muda
346
3,46%
17
Tidak Menjawab

1582
15,82%
Total
10.000
100,00%
(sumber: Tim Survei klikm.net)

Sabtu, 26 Maret 2011

Perbup Larangan Ahmadiyah Segera Terbit

CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mengaku bakal segera menerbitkan pelarangan kegiatan Ahmadiyah di wilayah Kabupaten Bekasi dalam waktu dekat ini.
Bupati Bekasi Sa’dudin kepada Radar Bekasi, mengatakan, Perbup yang bakal dikeluarkannya untuk menindaklanjuti terbitnya Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Larangan Kegiatan Jemaat aliran Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Jawa Barat.
“Secepatnya larangan Ahmadiah di Perbupkan dan disosialisasikan kepada warga Kabupaten,” katanya.
Menurut dia, sejauah ini persoalan Ahmadiyan di Kabupaten Bekasi terbilang kondusif, tak seperti yang terjadi di beberapa daerah lain. “Kondisinya tetap aman terkendali,” ungkapnya.
Dia membocorkan, isi Perbup yang akan dikeluarkan nantinya hanya peraturan yang penghentian aktivitas jamaah Ahmadiyah. “Sanksi tidak dicantumkan karena semuanya sudah diatur dalam KUHP, seperti halnya pelanggaran penodaan dan penistaan agama,” katanya.
Sebelumya saat kunjungannya ke Kabupaten Bekasi Selasa (23/3) lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mempersilahkan Pemkab Bekasi untuk melakukan yudisial review terhadap Pergub No Tahun 2010 yang telah di keluarkannya. “Silahkan saja dikoreksi Pergub yang saya keluarkan demi kebaikan masyarakat,” katanya saat itu.
Menurut Heryawan, sejumlah daerah di Jawa Barat sudah mensosialisasikan Pergub tersebut bahkan sebagian menindaklanjuti dengan mengelurkan Perbup/Perwal. “Ini mempertegas SKB Tiga Menteri yang masih belum dipahami secara utuh di tingkat masyarakat,” kata Heryawan smabil menyebut Jawa Barat sebagai daerah paling banyak komunitas Ahmadiyahnya.
Sebelumnya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Bekasi mendesak bupati segera mengeluarkan Perbup larangn Ahmadiyah.
Wakil Sekretaris FKUB Kabupaten Bekasi Mumu Imamuddin mengatakan, Pergub yang telah terbit harus dibarengi dengan Perbup agar penerapannya dilapangan bisa segera dilakukan. “Idealnya ada Perbupnya, dan itu yang sekarang ini kami tunggu,” ujar Mumu.
Pemeluk Ahmadiyah di Kabupaten Bekasi berjumlah 5120 orang. Mereka tersebar di empat kecamatan, Tambun Selatan di Desa Mangunjaya sebanyak 200 orang. Desa Tanjungsari, Cikarang Utara sebanyak 60 orang. Desa Bojongsari, kedungwaringan 200 orang dan Pasirsari, Cikarang Pusat 60 orang. 
Sumber : Radar Bekasi

Kamis, 24 Maret 2011

Biaya Melahirkan Kini Ditanggung Pemerintah

Khusus Tindakan Medis di Puskesmas
Cikarang Pusat – Bagi para ibu hamil yang akan melahirkan, ada kabar baik dari Kementrian Kesehatan RI.  Berdasarkan surat edaran Menteri Kesehatan No TU/Menkes/E/391/11/2011 tentang Jaminan Persalinan, seluruh biaya Jaminan Persalinan (Jampersal) di Puskesmas ditanggung pemerintah. Namun, untuk persalinan operasi sesar masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) Kementrian Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Muharmansyah Boestari kepada Radar Bekasi mengatakan, pemerintah pusat mengucurkan anggaran sekitar Rp9 miliar untuk biaya persalinan dasar (normal) di seluruh Puskesmas di Kabupaten Bekasi. Program tersebut diberlakukan sejak satu minggu lalu.
“Program ini sangat membantu ibu hamil yang akan melahirkan. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya persalinan saat melahirkan secara normal di Puskesmas. Tidak perlu menggunakan SKTM, Jamkesmas atau Jamkesda,” paparnya.
Ditambahkan pria yang akrab disapa dr Ari ini, pemberian pelayanan Jampersal tidak hanya sekedar persalinan, tetapi juga pemeriksaan kehamilan, antenatal care (ANC), pertolongan persalinan normal dan pemeriksaan postanatal (PNC) dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas. Jika melahirkan secara operasi, maka biaya masih dibebankan kepada ibu hamil sampai juknis persalinan operasi disosialisasikan Kemenkes.
“Saat ini masih diperuntukkan persalinan normal, tapi akan berlanjut persalinan operasi sampai juknis sudah disosialisasikan. Program ini dikhususkan kepada masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan dan kurang mampu, tapi masyarakat lain juga bisa menikmati,” ungkapnya.
Menurut Ari, program ini terkait banyaknya angka kematian ibu melahirkan dan bayi yang ditangani Paraji (dukun beranak). Masih banyak masyarakat menyerahkan proses persalinan pada Paraji. Sementara Parajinya sendiri, meski sudah diberikan bimbingan, tetap melakukan cara tradisional yang beresiko pada proses persalinan. Jampersal, kata Ari diharapkan mampu menekan angka kematian ibu melahirkan dan bisa menghindari kebiasaan atau tradisi yang merugikan anak ataupun ibunya.
“Tidak dipungkiri cara tradisi masih banyak dilakukan masyarakat, program ini diharapkan mampu menekan angka kematian ibu melahirkan dan menghilangkan tradisi yang kurang baik dan memilih tindakan medis untuk keamanan dan kesehatan anak serta ibunya,” pungkasnya. Sumber: Radar Bekasi

Rabu, 23 Maret 2011

Mendiknas: Tak Masuk Akal Dana BOS Bisa Telat Cair

Bandung - Keterlambatan pencairan dana BOS dinilai tidak masuk akal oleh Menteri Pendidikan Nasional M Nuh. Meskipun menerapkan sistem baru, menurutnya mekanisme atau proses pencairan dana BOS tidaklah rumit. Ia menganggap, kepala daerah yang telat mencairkan dana BOS kurang memiliki kapasitas dan komitmen.
"Kesimpulan saya, ini hanya masalah kapasitas (kemampuan daerah-red) dan komitmen. Tapi kapasitas kan bisa dipelajari," ujar Nuh di Aston Tropicana, Jalan Cihampelas, Rabu (23/3/2011)
Nuh mengibaratkan, ada siswa di sekolah yang mengerjakan soal yang sama, namun lama pengerjaannya berbeda tergantung tingkat kecerdasan. "Beda yang pinter dan yang enggak pinter kan bedanya hanya di waktu. Misalnya yang pinter bisa mengerjakan dalam 1 jam, yang kurang pintar bisa sampai 2 jam, atau ada yang butuh 4 jam. Ini soalnya sama semua satu negara. Lembar jawaban ada, ada yang butuh satu minggu satu minggu," sindirnya.
Nuh menyebut, daerah yang paling cepat menyelesaikan proses pencairan dana BOS yaitu Kabupaten Banyuwangi. Mereka bisa mencairkan dana BOS seminggu setelah
pemerintah pusat mentransfer dana ke rekening APBD di masing-masing daerah pada awal tahun 2011.
Menurut Nuh jika ada daerah yang tidak mengerti, seharusnya berinisiatif untuk bertanya pada daerah lain yang telah menyelesaikan. "Kalau enggak bisa ya diajarin, atau paling enggak tanya lah. Datanglah ke tetangga. Kok bisa cepat, tanya. Kaya ngerjain soal saja. Ini kan bukan ilmu gaib, bisa dipelajari," katanya.
Ia berharap dalam proses pencairan dana BOS triwulan kedua, tidak ada lagi daerah yang mengalami keterlambatan dalam pencairan. "Ya keterlaluan. Ini aja sudah tidak masuk akal. Apa susahnya barang baru," tandas Nuh.
Pada bulan Desember lalu, Nuh mengaku telah mengundang seluruh Kepala Dinas Pendidikan kabupaten dan Kota untuk mengikuti workshop yang mengupas tuntas proses pencairan dana BOS.
"Di situ dijelaskan apa saja yang harus disiapkan untuk transfer sekolah-sekolah. Rekening sekolah sudah ada, jumlah siswa di setiap sekolah sudah ada. Bahkan template pun sudah disiapkan. Jadi di dinas di kabupaten dan kota itu tinggal mengudang atau mendatangi sekolah untuk mengisi template yg sudah disiapkan," jelasnya.
Ia pun kembali mengibaratkan, mekanisme pencairan dana BOS seperti suami yang telah memberi uang belanja ke isteri namun tidak juga dibelanjakan padahal anak-anak butuh makan.
"Sudah tahu bagaimana prosedur menyiapkan makan tapi isteri enggak belanja-belanja. Anak nangis karena enggak makan. Kemungkinannya dua, engga bisa belanja (kapasitas-red) atau enggak mau belanja (komitmen-red). Kalau begitu saya belanja sendiri. Apa bener begitu, sementara yang tanggung jawab itu istri," katanya.
Apalagi waktu untuk menyelesaikan ini periodisasinya bulanan. "Ngapain aja 2 bulan ini," kata Nuh.
Saat disinggung apakah ada kemungkinan dana sengaja diendapkan agar bunga di rekening semakin besar, Nuh hanya menjawab. "Silahkan kalau ada dugaan seperti  itu, saya sih enggak boleh. Saya cuma mengajak ayo segera cairkan. Di sekolah itu ada anak yatim, anak miskin, ada yang mau ujian. Haknya dia. Ngapain enggak bisa disalurkan padahal uang sudah dikasih," tandasnya.  IUE.COM   Sumber: detikSurabaya

Selasa, 22 Maret 2011

Posisi Guru di Abad ke-21

Ihya Ulumuddin Emgee sang "Science Hunter"
Hakikat pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”. (pasal 1 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003).
Sedangkan Fungsi Pendidikan Nasional:Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003, tertulis: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 yang tertulis dalam pasal yang sama (pasal 3) dengan tujuan pendidikan nasional, tertulis : “... bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Selanjutnya mengacu pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 31 ayat (2) menggariskan bahwa:“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional (pasal 31 ayat (2)) dan “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia” (Pasal 32). Ini berarti bahwa dalam proses transformasi budaya, perilaku hidup sosial kemasyarakatan yang kelak akan dilakoni oleh siswa; kedudukan sekolah sangatlah strategis untuk merealisasikan hakikat dan tujuan pendidikan nasional seperti yang dikehendaki undang-undang tersebut di atas. Tetapi sayang sejak proklamasi sistem persekolahan kita belum sepenuhnya diberi kemampuan untuk berperan sebagai pusat pembudayaan tetapi tidak lebih dari tempat untuk “mendengar, mencatat, dan menghafal”. Suatu tradisi
sekolah yang dijaman penjajahan merupakan tradisinya sekolah untuk kaum pribumi, yaitu Sekolah Desa, dan bukan tradisi sekolah yang melahirkan Sukarno, Hatta, Syahrir, KH. Noer Alie dan para “Founding
Fathers” sebagai pemikir dan pembaharu.
Memasuki abad ke-21 kita memiliki UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dalam pandangan Soedijarto memuat filosofi pendidikan yang memungkinkan sekolah dapat berperanan sebagai pusat pembudayaan dan mendudukkan guru untuk berperanan ikut “moulding the craracters and mind of the young generation”. Secara umum untuk menerjemahkan sekolah sebagai pusat pembudayaan dan membangun peradaban, maka posisi guru sangat strategis untuk memainkan peran dan tugas keprofesionalan untuk turut memodeling seluruh potensi peserta didik dari berbagai latar belakang, suku, ras, budaya dan agama peserta didik.
Hal tersebut di atas oleh Soedijarto dalam materi perkuliahan dapat dijelaskan sebagai “the learning proses” yaitu:
1. Guru harus memiliki kemampuan merencanakan pembelajaran (membuat SAP, GBPP dan sebagainya).
2. Guru harus memiliki kemampuan mengembangkan pembelajaran (konten, isi, materi).
3. Guru harus memiliki kemampuan management (pengelolaan kelas).
4. Guru harus memiliki kemampuan mengevaluasi (memberikan penilaian)
5.Guru harus memiliki kemampuan mendiagnosis (membimbing, mendidik, mengarahkan, memetakan, memberikan resep terhadap kelemahan dan kelebihan para peserta didik). 
Berangkat dari the learning proses tersebut di atas, diharapkan sekolah sebagai wahana proses pembudayaan dalam proses transformasi budaya (mencerdaskan kehidupan bangsa). iue-2011

Karena Proyek Mercusuar, Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Dipangkas.!!

Rencana Mega Project Pembangunan Gedung Pemkot Bekasi.
Bekasi Timur- Meskipun APBD 2011 telah disahkan dan saat ini dalam kajian evaluasi Gubernur Jawa Barat, namun hasil pengesahan APBD masih penuh tandatanya. Pasalnya, beberapa program anggaran baru yang nilainya mencapai Rp20 miliar dilakukan di luar pembahasan Tim Anggaran DPRD Kota Bekasi dan TAPD. Alhasil banyak pihak dan beberapa anggota dewan menganggap APBD 2011 menyalahi aturan dan cacat hukum.
Bahkan, Haeri Parani, salah satu Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bekasi mengatakan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah melanggar mekanisme pembahasan rencangan APBD sebagaimana diatur dalam PP 58 tahun 2005 yonto PP No. 13 tahun 2006, dengan memunculkan mata anggaran dalam finalisisasi APBD di luar pembahasan.
Dengan demikian, lanjutnya, RAPBD yang diajukan Pemkot pada dasarnya merupakan agresi (penjumlahan) dari rancangan kerja dan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) adalah RAPBD yang masuk dalam tahap perencanaan anggaran daerah dan perumusan anggaran operasional. “Artinya sudah jelas, bilamana ada program baru dan kegiatan yang tidak diajukan pada saat pembahasan, itulah yang disebut program ujuk-ujuk,” tegas Haeri, anggota Fraksi Demokrat.
Haeri mengatakan, mengacu pada aturan perundang-undangan, wajib hukumnya RAPBD dibahas Tim Anggaran DPRD. Hal itu diatur dalam undang-undang 29 Tahun 2007, mengatur tentang fungsi DPRD tentang hak budget dan jonto PP No.13 Tahun 2006, tentang pengelolaan keuangan daerah.
“RAPBD memiliki sifat spesifik (lex specialist) melakukan rencana keuangan tahunan, yang diajukan kepada dewan untuk dilakukan pembahasan sebagai fungsi budget. Jadi penentuan anggaran bukan sebuah kompromi politik antara pimpinan dewan dengan wali kota dan wakil wali kota,” pungkasnya yang mulai resah dengan perilaku eksekutif, dan pimpinan dewan yang terkesan terbawa dalam tarik ulur kepentingan penentu kebijakan.
Terpisah, Yayan Rudianto salah satu pengamat politik dan pemerintahan asal Unisma mengatakan, adanya anggaran yang timbul di luar proses pembahasan adalah sebuah hal yang tidak perlu terjadi dan di luar mekanisme pembahasan RAPBD yang semestinya.
“Seharusnya anggaran yang muncul di luar pembahasan itu tidak terjadi. Selain akhirnya menimbulkan adanya tarik menarik dan semakin memperlambat pengesahan, penyusunan program sudah masuk dalam musrenbang dan jaring aspirasi lewat reses dewan lewat dapil masing-masing,” ucapnya kepada Radar Bekasi.
Seharusnya, lanjut Yayan, pembahasan APBD adalah sebuah rutinitas yang berawal lewat sebuah mekanisme, dan kalaupun ada perubahan atau penambahan program, lanjutnya, bisa dilakukan lewat APBD Perubahan.
“Saat ini APBD sudah disahkan dan sulit untuk dirubah. Namun, kedepan sudah saatnya pemerintah peka terhadap persoalan publik dalam hal pembahasan APBD. Yang saya amati saat ini pemerintah kurang peka, baik itu terhadap waktu pembahasan maupun dengan adanya anggaran-anggaran yang tidak mengena dan seharusnya tidak didahulukan,” terang dosen FISIP Unisma ini.
Total anggaran belanja APBD 2011 sebesar  Rp1, 9 triliun lebih terbagi atas anggaran belanja langsung Rp995 miliar dan belanja tidak langsung Rp932 miliar. Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, APBD 2011 Kota Bekasi defisit Rp35 miliar. Tapi itu tertutupi dari dana sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) 2010 yang mencapai Rp85 miliar.
Dia juga mengatakan, alokasi anggaran paling besar dalam APBD 2011 ada pada Dinas Pendidikan mencapai Rp693 miliar atau 36 persen dari total anggaran. Di tempat kedua terbesar adalah biaya pembangunan infrastruktur Rp346 miliar atau 18 persen. Sedangkan, anggaran untuk bidang kesehatan Rp212 miliar atau 11 persen.
Dari beberapa anggaran masih tercantum mata anggaran Detail Engenering Deasine (DED) atau Kajian dan Pembangunan Gedung Pemkot 10 lantai (proyek Mercusuar) yang dinilai dimasukan dalam anggaran RAPBD diakhir-akhir pengesahan dan di luar pembahasan Banggar sebelumnya.
Sementara itu, Noupal Al Rasyid, salah satu praktisi hukum yang juga aktivis fraksi 98 mengatakan, yang tepat harus dilakukan pemerintah terhadap anggaran APBD 2011 yang sebelumnya dinilai ada indikasi korupsi berjamaah dengan berbagai persoalan politik anggaran bisa melibatkan KPK. Menurutnya, melibatkan KPK untuk meminta masukan dalam melakukan realisasi pembelanjaan anggaran APBD secara transparan.
“Pemerintah harus transparan dalam melakukan pembelanjaan anggaran. Momentum APBD tidak salah kemudian mengundang KPK dalam memberikan masukan pembelanjaan APBD, hingga terlepas dari dugaan-dugaan KKN. Karena bisa saja apabila terjadi kesalahan penganggaran sengaja atau tidak penentu kebijakan ataupun kepala dinas harus bertanggung jawab,” pungkasnya kepada Radar Bekasi.
Beda halnya Penasehat DPD Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Bekasi, Didit Susilo. “Alokasi anggaran itu belum prioritas, apalagi cuma Rp12,5 miliar, paling cuma tiang pancang. Jika memang mendesak, direnovasi ringan saja untuk ditempati kembali. Masih banyak mata anggaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, namun belum dilaksanakan karena anggaran terbatas,” kritik Didit Susilo.
Ditambahkan Didit, pada tahun 2010 lalu, pengajuan mata anggaran gedung tersebut dalam APBD 2010 sebesar Rp30 miliar dalam satu tahun anggaran. Namun, dicoret DPRD dengan alasan belum prioritas. Dalam pembahasan awal rencana pembangunan gedung 10 lantai itu tidak sempat muncul meski programnya sejak tahun 2010.
Dijelaskannya,untuk memenuhi amanat  Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 dalam pasal 34 ayat (2), maka Menteri Dalam Negeri setiap tahun menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Untuk pedoman penyusunan APBD Tahun Angaran 2011  juga telah diterbitkan Permendagri Nomor 37 Tahun 2010. Permendagri isinya mencakup tantangan dan kebijakan pembangunan, pokok-pokok kebijakan penyusunan APBD,teknis penyusunan APBD, dan hal-hal khusus. Pokok Permendagri tersebut berupa rambu-rambu dalam penyusunan dan pelaksanaan APBD tahun 2011.
Dijelaskannya, APBD 2010 banyak anggaran kajian yang dipangkas karena legislatif memandang tidak perlu. Hal itu terbukti proyek kajian (konsultan) banyak yang tidak tepat sasaran dan malah membuat pemborosan anggaran. Begitu juga adanya anggaran monitoring dan kinerja per SKPD yang seharusnya tidak perlu muncul, karena fungsi itu sudah menjadi wewenang Inspektorat Daerah.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) dua Kota Bekasi Zaki Oetomo mengatakan bahwa pembangunan gedung pemkot 10 lantai itu harus segera terealisasi. Pasalnya pembangunan gedung pemkot ini merupakan komitmen yang sudah direncanakan sejak tahun 2009 lalu.
“Memang gedung 10 lantai ini sangat dibutuhkan. Lagi pula menurut saya pembangunan gedung 10 lantai ini tidak dipaksakan, karena sudah direncanakan sejak tahun 2009 lalu,” terangnya kepada Radar Bekasi, sembari menambahkan pembangunan gedung tersebut mendesak dilakukan dengan pertimbangan pelayanan masyarakat.
Dikatakan Zaki, lokasi kantor beberapa SKPD di Kota Bekasi saat ini berpencar dan berada relatif jauh dari kantor pemkot. ”Pemkot butuh gedung representatif karena selama ini pelayanan kepada masyarakat terpencar-pencar,” ujarnya beralasan.
Sementara itu Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi juga mengaku sangat menyayangkan dengan pembangunan gedung pemkot yang terkesan sangat dipaksakan ini. Pasalnya gedung tersebut juga belum tentu akan di tempati tahun ini.
Dan yang sangat disayangkan, kata Sardi, dengan adanya pembangunan gedung Pemkot ini, beberapa visi misi Kota Bekasi yang sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), anggarannya harus di kurangi.
Salah satunya visi bekasi cerdas dan Sehat. Padatahun 2011 ini, Dinas Kesehatan Kota Bekasi menganggarkan untuk Jamkesmas sebesar Rp39 miliar, tetapi yang terlealisasi hanya sebesar Rp16 miliar. Sedangkan pada dinas pendidikan, pada tahun 2010 lalu anggaran pendidikan gratis sekitar Rp500 miliar, tetapi pada tahun ini menjadi Rp400 miliar.
“Bagaimana dengan visi misi Kota bekasi yang selama ini dicanangkan, bila anggaran untuk visi itu harsu di pangkas demi pembangunan gedung pemkot. Seharusnya tahun ini pendidikan gratis sudah sampai SMK dan SMA, tetapi kalau dengan seperti ini, pendidikan gratis mengalami kendala lagi,”tandasnya. (rif/mif)
Sumber: Radar Bekasi

Senin, 21 Maret 2011

Obat-obatan yang Merusak GINJAL

Jakarta, Jika Anda sering merasa pusing, sakit kepala atau nyeri pinggang, sebaiknya jangan sembarangan minum obat-obatan yang bebas dijual di pasaran, karena beberapa jenis obat dapat merusak fungsi ginjal. Obat apa saja?
"Jangan sembarangan minum obat, apalagi kalau Anda orang yang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ginjal. Beberapa obat bersifat nefrotoksik atau mengganggu fungsi ginjal," jelas dr. Dharmeizar, SpPD-KGH dari Divisi Ginjal-Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, disela-sela acara Temu Media 'Pentingnya Kontrol Tekanan Darah pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik' di Bebek Bengil Resto, Jakarta, Senin (21/3/2011).
Berikut beberapa obat-obatan yang nefrotoksik alias merusak ginjal seperti disampaikan oleh dr. Dharmeizar, yaitu:
  1. Aminoglikosid
  2. AINS (Anti Inflamasi Non-Steroid)
  3. Zat kontras radiografi
  4. Analgetik (obat penghilang rasa sakit)
  5. Beberapa jamu pegal linu dan rematik
  6. Beberapa jamu pelangsing
"Obat-obatan analgetik atau pain killer punya efek langsung terhadap ginjal, yang menyebabkan kerusakan langsung. Jadi jangan sembarangan minum obat pain killer," jelas dr. Dharmeizar.
dr. Dharmeizar juga menjelaskan bahwa jangan sembarangan minum obat bila merasakan sakit kepala atau pusing, juga bila tidak perlu sebaiknya hindari minum vitamin berlebihan.
"Sakit kepala itu kan penyebabnya banyak, bisa sakit gigi, minus mata bertambah, jadi jangan sedikit-sedikit minum obat tapi dicari penyebabnya," jelasnya.
Dan mengenai vitamin, dr. Dharmeizar menjelaskan bahwa vitamin sebaiknya hanya diberikan kepada orang yang baru saja sembuh dari sakit atau karena kekebalan tubuhnya rendah.
"Kalau Anda makan 3 kali sehari dengan cukup karbohidrat, mineral, serat dan kandungan nutrisi lainnya, maka sebenarnya vitamin itu tidak perlu. Kandungan vitamin kan sudah ada di makanan," jelas dr. Dharmeizar.
Dan dr. Dharmeizar juga mengingatkan, banyak orang yang salah kaprah tentang obat yang diharus di minum seumur hidup oleh penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol. Menurutnya, obat-obat yang digunakan untuk seumur hidup malah aman karena tidak bersifat nefrotoksik alias tidak merusak ginjal.
"Banyak orang yang salah kaprah, banyak pasien hipertensi atau kolesterol tinggi yang takut minum obat karena takut obatnya dapat merusak ginjal. Padahal sebenarnya obat yang diberikan itu aman untuk ginjal, justru kalau mereka tidak minum itu yang merusak ginjal adalah hipertensinya itu sendiri," jelas dr. Dharmeizar.
Sumber : detikhealth

Minggu, 20 Maret 2011

Menengok Kasus Kesehatan di Bekasi Ala Bocah Jumalang Tulen.!!

Ujungharapan Bahagia, Dewasa ini setelah banyak menyimak kasus kesehatan yang berkembang di Kab. Bekasi, rasanya miris hati ini membaca beritanya dan mendengar obrolan orang-orang disekitar. Mulai dari penyakit biasa hingga luar biasa, dari gizi buruk hingga hydrochepalus yang sangat mengerikan. Sehingga timbul dibenakku kenapa ini bisa terjadi di daerah yang kaya raya dengan sumber daya alamnya (Migas). Anehnya, banyak penderita ini berasal dari daerah yang dekat dengan bumi yang kaya raya tersebut, hanya sedikit sekali orang yang peduli dengan hal ini. Tengok saja dari para wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan 4 yang meliputi, Babelan, Tarumajaya, Sukawangi, Tambun Utara, dan Tambelang ini kurang begitu engeh terhadap masalah kesehatan. Sekalinya ada yang engeh dikatakan sebagai pencitraan. Melalui tulisan yang sederhana dan kurang ini penulis mengajak semua elemen warga Babelan khususnya dan Kab. Bekasi umumnya untuk dapat berbagi kasih dengan hal tersebut, apalagi ini terjadi di lumbung penghasil PAD terbesar Kab. Bekasi yang melalui migas. 
Kemanakah kinerja aparatur pemerintahan mulai dari RT, RW, Desa/Kelurahan, hingga Camat dan Bupati?! Jangan sampai tikus mati di lumbung padi. Marilah dengan banyak kejadian ini kita menengok ke belakang, samping dan depan untuk membenahi semuanya, agar ke depan kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Khusus untuk Pak Kepala Dinkes Kab. Bekasi untuk lebih kerja ekstra lagi guna mensejahterakan masyarakat Bekasi dalam bidang kesehatan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk saya pribadi dalam menempa rasa empati terhadap masyarakat yang susah dan blangsak di Babelan. Penulis sadar hanya bisa berbuat lewat tulisan, karena miskin akses regulasi dan transformasi. Dan hanya inilah kata hati penulis yang dapat ungkapkan, semoga bermanfaat untuk penulis dan orang banyak. Mohon maaf kalau masih jauh dari kesempurnaan. Hanya kepada Allah penulis memohon dan meminta, semoga kedepan Babelan dan Kab. Bekasi maju dan sejahtera. Amien... IUE.2011  

Kamis, 17 Maret 2011

Ideologi dan Persatuan dalam Persfektif KH. Noer Alie

 KH. NOER ALIE TOKOH PEMERSATU
Tidak ada yang meragukan kesuksesan K.H. Noer Alie dalam membangun dan memperjuangkan ummat Islam terutama di daerah Bekasi. Perjuangan beliau kemudian memperoleh penghargaan berupa Bintang Mahaputera dan pengakuan menjadi Pahlawan Nasional. Tulisan ini lahir karena adanya keinginan untuk menggali pemikiran dan karya agung K.H. Noer Alie. Meski beliau tidak meninggalkan karya tulis yang dapat dijadikan rujukan, tapi karyanya terserak di berbagai tempat, khususnya di bidang sosial  dan pendidikan dari situlah tulisan ini diangkat, termasuk dari cerita dan pengalaman yang diperoleh para keluarga, sahabat dan para muridnya. Namun, kali ini bahasan tulisan ini hanya menyangkut aspek ideologi dan persatuan, dua sisi yang dianggap penting saat ini. Semoga tulisan singkat ini dapat menjadi bahan renungan dan refleksi bagi kita semua, khususnya kalangan muda dan generasi berikutnya. Ideologi dan pandangan dunia-Tauhid (Islamic-worldview) dapat diartikan sebagai dasar untuk membangun masyarakat. Menurut K.H. Noer Alie, Islam adalah agama yang sempurna sehingga memiliki ideologi sebagai penafsiran atas ajaran-ajarannya yang bersifat abadi dan final. Implementasi ideologi menurut beliau adalah "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur" (QS. Saba: 12) Menurut K.H. Noer Alie, Islam adalah agama yang kaffah, lengkap. Ia meliputi seluruh aspek kehidupan. Karena ia ditujukan untuk kesejahteraan manusia ia memiliki prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam membangun masyarakat. Prinsip-prinsip itu yang menjadi ideologi. Ideologi dan pandangan-dunia (worldview) ummat Islam adalah Kalimat Tauhid. Kalimat tauhid ini harus tercermin dalam kehidupan seharihari, baik kehidupan agama, politik, ekonomi maupun sosial-budaya. Berpegang kepada kalimat Tauhid laa ilaaha illallah itu memililki makna bahwa:Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah Tidak ada tempat meminta kecuali Allah Tidak ada pemberi rizki kecuali Allah Tidak ada hukum yang adil kecuali hukum Allah Tidak ada bencana yang terjadi kecuali dengan izin Allah Karena itu apabila ummat Islam ingin maju, malta tidak ada pilihan kecuali menjadikan Allah sebagai tujuan pembentukan masyarakat. Dalam sebuah masyarakat yang belum memahami Islam sebagai agama yang kaffah, maka ideologi Islam harus diperjuangkan menjadi dasar meskipun risiko yang muncul adalah kemungkinan akan dimusuhi lawan dan dikucilkan teman-teman.Keteladanan Perjuangan Ideologi. Di masa Orde Baru, K.H. Noer Alie mengalami sebuah benturan ideologis, ketika harus menerima Asas Tunggal. Tapi ketika arus politik itu tak bisa lagi dihindari, K.H. Noer Alie menyebut hal itu sebagai kekalahan ulama dan umat Islam pada umumnya. Sikap beliau saat itu menolak memimpin lembaga yang asasnya Pancasila. Lembaga yang sejak didirikan dan dipimpinnya sendiri yaitu Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan Pertolongan Islam (YP3I) diubah namanya menjadi Yayasan Attaqwa, dan beliau sendiri mengundurkan diri dari jabatan Ketua Yayasan. Hal ini dilakukannya sebagai sikap konsistensi menolak pemberlakuan asas tunggal selain asas Islam dalam organisasi kemasyarakatan. Dalam proses, beliau memang bukan pasrah berdiam diri. K.H. Noer Alie memberikan sikap terbuka di depan fraksi ABRI tentang penolakannya atas Asas Tunggal. Hal ini dilakukan beliau sebagai cermin penolakan atas rencana Undang-undang Keormasan yang di antara isinya adalah pemberlakuan asas tunggal bagi kehidupan sosial dan politik. Menurut beliau, asas tunggal akan memasung kebebasan masyarakat dalam memilih dasar kehidupan. Pada tahun 1986, bersama teman-temannya, K.H. Noer Alie selaku Ketua BKSPPI membuat pernyataan politik yang isinya menolak rencana diberlakukannya Asas Tunggal dalam organisasi massa. Untuk memperkuat pemahaman dan resistensi masyarakat terhadap ancaman akidah -terutama asas tunggal- sejak tahun 1985 K.H. Noer Alie melakukan pengajian keliling di masjid-masjid di sekitar Kabupaten Bekasi. Pengajian keliling ini disambut dengan antusias oleh segenap masyarakat Bekasi yang memang ingin mendengarkan ceramah beliau, tetapi selalu tidak sempat menghadiri pengajian beliau di masjid Attaqwa, Ujungharapan, tempat beliau mengajar pada setiap malam Minggu. Tidak hanya masalah Asas Tunggal, sebagai praktisi politik Masyumi, K.H. Noer Alie dan teman-temannya melakukan walk out dari sidang konstituante di saat pembahasan Demokrasi. Sebagai ulama, beliau setuju demokrasi, dan dalam banyak hal ia memang menunjukkan sikap sebagai seorang yang kental berdemokrasi. Tapi ketika Bung Karno mencoba memaksakan penafsiran demokrasi dengan kehendaknya sendiri, yakni demokrasi terpimpin, K.H. Noer Alie bersama Masyuminya melakukan walk out. Dalam penolakannya terhadap Porkas (perjudian terselubung melalui simbol olah raga), K.H. Noer Alie menggalang sikap penolakan itu. Kapasitasnya sebagai ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren (BKSPP) dimanfaatkan untuk melahirkan sikap penolakan itu, yang ditandangani oleh ratusan ulama, Khususnya ulama dari Jawa Barat.
 
PERSATUAN UMMAT DALAM PADANGAN K.H. NOER ALIE 
Lahir sebagai bagian dari masyarakat desa, K.H. Noer Alie memang tidak melepaskan dirinya dari tradisi-tradisi masyarakat desa yang berciri kolektivitas. Dengan keyakinan idealnya itu, K.H. Noer Alie tetap. Ia menggalang persatuan umat, dari level yang tinggi misalnya mengakomodir tokoh-tokoh NU dan tokoh muhammadiyah, sampai aksi langsung menggerakkan kehidupan masyarakat untuk bersatu padu. Persatuan merupakan jalan hidup K.H. Noer Alie. Beliau senantiasa menekankan pentingnya persatuan ummat demi berhasilnya suatu tujuan.Prinsip tentang Persatuan Agar berhasil mencapai tujuan, umat Islam harus bersatu. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai apabila umat Islam terpecah belah dan saling berseteru. Bagi K.H. Noer Alie, persatuan hanya berarti apabila ditujukan untuk dan berada di atas semua golongan. Hal ini berarti adanya pengakuan terhadap asumsi bahwa ummat terdiri dari berbagai golongan dan aliran. Menurut K.H. Noer Ali, persatuan hanya bisa terwujud apabila setiap pihak memberikan sumbangsih dan siap berkorban. Apabila ada pihak yang mementingkan kepentingannya sendiri padahal persatuan itu mengharuskan pengorbanan kepentingan itu, maka persatuan yang dicita-citakan tidak akan terwujud.Keteladanan Membangun Persatuan Ummat Banyak contoh ,yang dapat dilihat dalam kehidupan K.H. Noer Alie yang menunjukkan bahwa beliau amat mementingkan persatuan di antara ummat Islam. Misalnya dalam persatuan di bidang politik, bersama para pemimpin Islam lainnya. beliau ikut mendirikan partai Masyumi sebagai wadah satu-satunya ummat Islam. Sebagaimana dimaklumi, Masyumi kemudian menjelma menjadi partai Islam yang besar dan kuat, disegani kawan dan lawan. Setelah Masyumi membubarkan diri karena tekanan rezim Orde Lama pada tahun 1960, beliau tetap menginginkan ada partai tunggal bagi ummat Islam. Cita-cita itu terakomodasi dengan adanya fusi partai Islam dalam PPP pada tahun 1973. Karena merasa adanya harapan dalam partai hasil fusi ini beliau pernah ikut dalam salah satu kampanye di Bekasi. Sikap tegasnya tidak membuat orang sakit hati. Misalnya Adam Malik (Menteri Luar Negeri saat itu) berkunjung ke Ujungharapan (waktu itu masih bernama Ujungmalang),- ia menawarkan kepada K.H. Noer Alie dua hal. Pertama, ikut ke dalam partai dimana Adam Malik menjadi pengurusnya; dan kedua, mengganti nama kampung Ujungmalang menjadi Ujungharapan. Beliau menolak tawaran yang pertama, tapi menerima dengan senang hati tawaran yang kedua. Hal ini dikarenakan beliau merasa bahwa beliau memiliki teman di berbagai partai, termasuk yang ada dalam partai sekuler, sehingga apabila beliau ikut dalam salah satunya, maka teman di partai lain akan menjaga jarak. Contoh lain ketika pulang belajar dari Mekkah, yang dilakukan oleh K.H. Noer Alie adalah membangun masjid Attaqwa. Masjid ini gabungan dari dua masjid, yakni yang dipimpin Guru Mughni (di Ujungmalang Kidul yang saat ini menjadi Masjid Ghairu Jami An-Nur) dan Masjid yang dipimpin H. Anwar (di Ujungmalang Lor yang saat ini menjadi Masjid Albaqiyatus Shalihat). Beliau kemudian mengembangkan konsep masjid dalam membangun masyarakat, dengan mendirikan musholla-musholla di bawah naungan Dewan Masjid Attaqwa. Kepada para muridnya, K.H. Noer Alie berpesan agar menghindari masalah furu'iyyah untuk menjaga kekompakan dan persatuan dengan teman-teman lain yang berbeda mazhab fiqih. Hal ini bertujuan untuk memelihara persatuan di antara teman-teman yang memperjuangkan Islam. Persatuan umat bagi K.H. Noer Alie menjadi lebih penting dari pada sekadar persoalan-persoalan furu'iyah. Pada tahun 1968, K.H. Noer Alie turut mendirikan Majelis Ulama se Jawa Barat. Seiring berdirinya Majelis Ulama di Jawa Barat, beberapa provinsi kemudian mengikuti jejak Jawa Barat, misalnya Sumatera Barat, Sumatra Selatan dan beberapa daerah lain mendirikan majelis-majelis ulama di tingkat provinsi. Dari Majelis ulama di daerah-daerah inilah pemerintah Orde Baru kemudian menggiringnya menjadi Majelis Ulama Indonesia dan Buya Hamka terpilih sebagai ketua umumnya yang pertama. K.H. Noer Alie juga mendirikan Pesantren Bahagia di Bekasi. Lokasi pesantren itu terletak di Kampung Dua ratus, Bekasi, yang sekarang menjadi markas Kodim 0507. Yang menarik dari pesantren ini adalah K.H. Noer Ali melibatkan beberapa guru dari Muhammadiyah dan NU, direkrut secara seimbang. Misalnya terdapat nama K.H. Abdurrahman Shodri, K.H. Muhajirin, K.H. Abu Bakar dari unsur NU, sedangkan Anis 'Taminuddin, Samani dll, dari unsur Muhammadiyah. Sebuah upaya pemersatuan umat tampak begitu kental di pesantren ini. Pada tahun 1951, berdiri lagi Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan Pertolongan Islam, disingkat YP3I. Salah satu amal usahanya adalah mendirikan lembaga pendidikan. Ada pesantren putera dan puteri, ada Ibtidaiyah dll. YP3 berubah menjadi Yayasan Attaqwa pada tahun 1986 karena adanya usulan dari intern dalam rangka penyeragaman nama di lingkungan perguruan. Alhasil, begitu banyak jejak peninggalan K.H. Noer Alie yang bisa menginspirasikan setiap orang. Tapi seperti dipesankan K.H. Amin Noer, mengenang perjuangan K.H. Noer Alie bisa dilakukan dengan membangun semangat juangnya, mengembangkan dasar-dasar pemikiran positifnya.
 
KHATIMAH 
K.H. Noer Alie adalah contoh kehidupan sosok pemimpin yang memiliki ideologi tegas dan lugas, sedangkan alat untuk memperjuangkannya adalah persatuan ummat. Tanpa persatuan ummat, ideologi tidak akan bisa mencapai tujuannya. Ideologi yang diperjuangkan K.H. Noer Alie adalah terlaksananya syariah Islam dalam rangka membentuk negeri yang makmur dan sejahtera yang diridhoi Allah SWT. Untuk bisa mencapai cita-cita itu, para penerus hendaknya bisa melakukan berbagai pengembangan dan pembaharuan-pembaharuan agar dasar-dasar pemikiran K.H. Noer Alie lebih berkembang. 
iue_dari berbagai sumber

Siswa SD Al-Muslim Tanya Gaji Bupati

 CIKARANG PUSAT-Siswa SD Almuslim, Kp Utan kemarin menyambangi kantor Bupati Sa`duddin. Anak-anak itu bertanya banyak hal, mulai dari yang serius sampai yang bercanda. Tidak segan mereka bertanya soal banyaknya bangunan sekolah yang masih rusak hingga berapa gaji bupati.
Sayangnya, pertanyaan anak-anak dalam rangka menambah wawasan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), pertanyaan itu tidak dijawab langsung bupati. Jawaban justru keluar dari Kepala Dinas Pendidikan Rusdi.
’’Wah kalau gaji bupati besar. Untuk mentraktir adik-adik yang ada di sini masih lebih,” papar Kadisdik Rusdi sambil tersenyum menjawab pertanyaan para siswa soal gaji bupati, kemarin.
Berkaitan dengan sekolah rusak yang ditanyakan para siswa, Rusdi meminta mereka supaya terlibat langsung dengan memberikan bantuan. Seperti pengembangan sarana perpustakaan yang sudah dilakukan SD Almuslim ke beberapa sekolah. Hal ini tambah Rusdi untuk meringankan beban pendidikan yang harus diemban pemerintah.
Kepala sekolah SD Almuslim, Nama Aminah menyatakan bangga dengan para siswa-siswinya. Ia mengaku ternyata anak-anak didiknya masih bisa kritis walau tidak dengan gurunya.
Selain itu, ia juga menegaskan kalau pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari anak-anak bukanlah pesanan dari gurunya. Melainkan bekal dari belajar yang ada di sekolah. Selain itu juga hasil kunjungan yang rutin dilakukan SD Almuslim ke sekolah-sekolah yang sudah tidak layak dipakai.
’’Kalau pertanyaan ini murni. Guru tidak ikut campur. Hanya memang mereka sering diajak ke sekolah yang sudah rusak untuk berbagi dengan siswa-siswinya yang ada di sana,’’ ujar Nana. (hum)
Sumber: http://www.radar-bekasi.com/?p=4265

Rabu, 16 Maret 2011

Sering Pusing Sebaiknya Makan Cokelat.


Jakarta, Tekanan darah rendah atau hipotensi ditandai dengan gejala sering pusing, cepat letih dan mata berkunang-kunang. Pada kondisi ini makanan yang cocok untuk meningkatkan tekanan darah bukanlah sate kambing, tapi cokelat dan kopi hangat.
Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Samuel Oetoro, MS, SpGK mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa sate kambing efektif meningkatkan tekanan darah. Kalaupun bermanfaat bagi sebagian orang, khasiatnya adalah meningkatkan metabolisme tubuh saja.
"Yang paling efektif adalah minum kopi, berikutnya makan cokelat. Keduanya efektif dan aman untuk meningkatkan tekanan darah," ungkap dr Oetoro dalam peluncuran kampanye Mulai Hidup Sehat dari Sekarang yang diprakarsai Danone-Aqua di XXI Ballroom, Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Tekanan darah yang normal adalah 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHG untuk tekanan diastolik, atau cukup ditulis 120/80. Untuk diketahui, tekanan sistolik diukur ketika jantung bekerja memompa darah sedangkan diastolik diukur saat jeda istirahat antara 2 kali pemompaan.
Jika angkanya berada di bawah 90/60 mmHg, maka dikatakan tekanan darahnya rendah atau disebut juga hipotensi. Dikutip dari Mayo Clinic, hipotensi bisa dipicu oleh dehidrasi atau kekurangan cairan, gangguan fungsi jantung, kehamilan dan gangguan endokrin.
Gejala yang biasa dirasakan pada kondisi hipotensi antara lain sebagai berikut:
  1. Pusing (kepala seperti melayang-layang)
  2. Sering pingsan
  3. Kurang konsentrasi
  4. Pandangan kabur
  5. Mual
  6. Kulit terasa dingin, basah dan tampak pucat
  7. Napas dangkal tapi sering
  8. Cepat letih
  9. Selalu haus.
Jika tidak diatasi, tekanan darah rendah bisa menyebabkan cedera fisik karena mudah terjatuh. Selain itu, transport oksigen ke otak dan bagian tubuh lainnya terhambat sehingga risiko terburuknya adalah kerusakan otak karena tidak mendapat suplai oksigen yang cukup.
Selain dengan kopi dan cokelat seperti yang disarankan dr Oetoro, tekanan darah rendah juga harus  diatasi dengan minum air putih lebih banyak. Saat akan mengubah posisi tubuh (misalnya dari berbaring ke duduk), gerakan harus pelan-pelan agar jantung ada waktu untuk beradaptasi.

Sumber: http://health.detik.com/read/2011/03/16/183859/1593596/766/sering-pusing-sebaiknya-makan-cokelat?881104755

Mendiknas: Terlambat Salurkan BOS, Pemkab Bakal Kena Sanksi

DEPOK--Pemerintah memberikan sanksi berupa pengurangan alokasi anggaran bagi pemerintah kabupaten/kota yang belum menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
triwulan pertama 2011. Sanksi pengurangan anggaran pada dana transfer dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang tidak terkena undang-undang akan dikenakan untuk tahun 2012.
Menteri Pendidikan Nasional menyampaikan hal itu usai membuka Rembuk Nasional Pendidikan 2011 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kemdiknas, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu.
"Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat memberikan sanksi finansial bagi kabupaten/kota yang belum menyalurkan BOS ke sekolah," kata Mendiknas.
Sebelumnya, Mendiknas memberikan batas akhir penyaluran dana BOS pada 15 Maret 2011. Mendiknas menyebutkan, sampai Rabu (16/3) pagi sebanyak 182 kabupaten/kota telah menyalurkan dana BOS. "Ada 300-an (kabupaten/kota) yang akan diberikan sanksi. Pokoknya yang belum menyalurkan sampai "due date" itu kita berikan sanksi finansial. Saya sudah umumkan saat di DPR," tegasnya.
Mendiknas mengatakan, sanksi yang diberikan bukan pengurangan alokasi dana BOS , tetapi dana-dana transfer dari pusat ke daerah nonpendidikan. "Banyak dana-dana transfer dari pusat ke daerah yang nonpendidikan itu yang harus direview," ujarnya.
Mendiknas mengatakan, kompleksitas penyusunan dokumen administratif tidak dapat dijadikan alasan keterlambatan penyaluran dana BOS. Mendiknas mencontohkan, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah termasuk relatif awal menyalurkan dana BOS. "Memang ada yang baru menyelesaikan Pemilukada, tetapi jauh lebih penting ditunjukkan komitmen dan kesadaran dari masing-masing kabupaten/kota," katanya.
Pemerintah, kata Mendiknas, perlu mengadakan kajian mendalam terkait pelaksanaan kebijakan sentralisasi maupun desentralisasi pendidikan. Menurut Mendiknas, berdasarkan fakta di lapangan, berdasarkan undang-undang Kementerian Agama tidak desentralisasi padahal ada fungsi pendidikan di dalamnya. "Kita bentuk tim untuk melakukan kajian tentang sentralisasi dan desentralisasi pendidikan," katanya.
Mendiknas menjelaskan, ada tiga pilihan terkait desentralisasi. Pertama, desentralisasi secara keseluruhan, kedua dikembalikan sentralisasi, dan ketiga dilakukan secara parsial. "Diknas belum memutuskan karenamasih memerlukan kajian," katanya.
Mendiknas berharap, penyaluran dana BOS 2011 triwulan kedua April-Juni diharapkan tepat waktu. "Tahap kedua April harus turun. Jangan mengulang dua kali kesalahan," katanya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/11/03/16/170085-mendiknas-terlambat-salurkan-bos-pemkab-bakal-kena-sanksi

Selasa, 15 Maret 2011


JAKARTA--Situasi di reaktor nuklir Fukushima, Jepang, masih tak menentu. Kini hampir tiap hari ada ledakan baru dari reaktor tersebut. Perdana Menteri Jepang Naoko Kan mengkhawatirkan ledakan terus menerus akan membocorkan cairan nuklir dengan kadar radioaktif tinggi yang bisa mencemari warga sekitar.
Jumlah pancaran radiasi Fukushima berkisar pada 400mSv setiap jam. Namun kekuatan pancaran menurun sesudah siang hari, demikian kata para pejabat pemerintah Jepang. MiliSievert (mSv) adalah istilah resmi bagi satuan pancaran radioaktif yang bisa membahayakan kesehatan. Pancaran normal yang diterima seseorang berkisar antara 3 mSv setiap tahunnya, dengan tambahan yang masih bisa ditolerir sebanyak 1 mSv setiap tahun.
Para karyawan di pusat nuklir Fukushima yang saat ini berupaya sekuat tenaga mencegah kerusakan yang lebih besar lagi, menghadapi resiko kesehatan besar.
Pancaran radioaktif dalam dosis rendah akan menyebabkan iritasi pada kulit. Sedangkan pancaran ekstrim bisa menyebabkan kanker dan kematian. Apabila terjadi kecelakaan di mana lepas pancaran radioaktif, maka sejumlah langkah dasar perlu diberlakukan.
Sedangkan langkah-langkah tambahan, seperti evakuasi, tergantung pada jarak serta keparahan bencana. Yang penting pantau dan ikuti petunjuk dari pemancar radio bencana serta dinas kesehatan.
Awas bahaya Radiasi Nuklir
Berikut sejumlah tips mengatasi radiasi Nuklir:- Tutup semua jendela dan pintu
- Tutup semua fasilitas yang bisa membawa udara dari luar seperti penyejuk ruangan (airco) atau lubang ventilasi.
- Tinggal di kamar yang tidak berjendela atau ruang bawah tanah adalah yang paling aman
- Jangan lupa bawa senter, radio atau televisi dengan baterai, kotak kesehatan, makanan dan air (kemasan atau kaleng), serta obat-obatan
- Jangan keluarkan binatang piaraan (tinggal di dalam)
- Jemur pakaian di dalam
- Pantau situasi dengan mendengarkan pemancar televisi atau radio bencana (lokal)
Tablet yodiumPusat nuklir Fukushima sejauh ini hanya memancarkan radioaktif yodium-131 dan cesium-137. Pemerintah Jepang mempertimbangkan tablet yodium untuk dibagikan kepada warga di daerah bencana. Ini untuk melindungi kelenjar gondok. Meminum tablet yodium akan bisa melindungi kelenjar gondok sehingga organ ini tidak akan mampu lagi menyerap radioaktif.
Tablet yodium sangat efektif apabila diminum sebelum atau beberapa jam sesudah terkena radiasi. Tablet ini memberi perlindungan selama kira-kira 24 jam. Untuk cesium-137, tidak ada pelindungnya. Apabila kerusakan parah terjadi pada kamar reaktor atau kolam pendingin untuk bahan bakar nuklir yang sudah terpakai, maka kemungkinan zat uranium dan plutonium bisa terlepas. Tapi sejauh ini, hal itu belum terjadi.

Senin, 14 Maret 2011

Pemuda dan Mahasiswa sebagai Agent of CHANGE.!!

Sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum agama Islam muncul di muka bumi, para nabi dan rasul telah diutus untuk menyampaikan wahyu Allah SWT dan syari’at-Nya kepada umat manusia. Para rasul itu adalah orang-orang terpilih dari kalangan pemuda. Di antara mereka ada yang diberi kemampuan luar biasa dalam berargumen dan berdebat, sebelum usianya genap delapan belas tahun.
Nabi Ibrahim AS, misalnya, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah pemuda yang sering berdebat dengan kaumnya, menentang peribadatan kepada patung-patung yang tidak dapat bicara, memberi manfaat dan mudharat (QS Al-Anbiya:60-67). Kita juga ingat kisah Ashabul Kahfi yang tergolong pengikut Nabi Isa AS. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali ke agama nenek moyang mereka, dan menolak menyembah selain Alloh SWT. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara masyarakat penyembah berhala. Fakta sejarah ini terekam jelas dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 9-26, yang di antaranya :
“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (Q.S. Al-Kahfi : 10)
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka (Sang Pencipta), dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”. (Q.S. Al-Kahfi : 13)
Potensi Besar Pemuda-Mahasiswa dalam Kehidupan Masyarakat
Demikian keadaan dan peran golongan pemuda. Kiprah mereka telah terukir indah dalam tinta emas sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan. Terlebih kelompok pemuda seperti mahasiswa; karena, selain diharapkan oleh umat, peranan mereka pun sangat didambakan oleh kelompok masarakat lainnya sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik. Posisi mereka sebagai “mahasiswa” memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya. Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan pemuda-mahasiswa. Sebagian sahabat yang menyertai Rasulullah SAW dalam memperjuangkan “Islam” yang akhirnya berhasil menguasai lebih dari dua pertiga belahan bumi adalah para pemuda yang menjadi murid (mahasiswa) Rasulullah SAW.
Secara fitrah, masa muda merupakan jenjang kahidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda-mahasiswa memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda dan mahasiswa. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di mata umat dan masyarakat umumnya, mereka adalah agen perubahan (agent of change) jika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini.
Namun, potensi tinggalah potensi. Ibarat pedang yang sangat tajam; ketajamannya tidak menjadi penentu bermanfaat-tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itu-lah yang menentukannya. Pedang yang tajam terkadang digunakan untuk menumpas kebaikan dan mengibarkan kemaksiatan, jika dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, jika berada di tangan orang yang bertanggung jawab, ketajaman pedang itu akan membawa manfaat. Demikian juga dengan potensi mahasiswa. Potensi yang begitu hebat itu bisa dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan, bisa juga untuk memperkokoh kejahatan dan kedurjanaan. Itulah sebabnya, begitu banyak contoh pemuda-mahasiswa yang berjasa menjadi pilar penentu kemajuan suatu peradaban, tetapi tidak sedikit di antara mereka yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi peradaban, dan menghancurkan kemuliaan suatu tatanan kehidupan.
Jadi, potensi yang dimiliki oleh pemuda-mahasiswa haruslah diarahkan untuk menyokong dan mempropagandakan nilai-nilai kebaikan. Seorang mahasiswa muslim tentunya akan berada di garis depan untuk membela, memperjuangkan, dan mendakwahkan nilai-nilai Islam. Seorang mahasiswa muslim tidak layak hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan di tengah kemunduran umat yang sangat memprihatinkan ini. Seorang mahasiswa muslim jangan sampai menjadi penghalang kemajuan Islam dan perjuangan kaum muslimin. Na’udzubillah.
Menyorot Realitas Pemuda-Mahasiswa Muslim Kini
Kita akui, pengaruh sistem kehidupan yang berlaku dalam suatu kurun kehidupan sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan perilaku manusia yang hidup pada zaman tersebut. Hal ini berlaku pula bagi pemuda-mahasiswa. Format kehidupan mahasiswa sekarang, sedikit banyak telah terpengaruh oleh sistem kehidupan yang berlaku sekarang, yaitu sistem demokrasi kapitalis.
Kalau memperhatikan apa yang terjadi di kampus-kampus di negeri ini, secara umum, paling tidak kita akan menemukan adanya beberapa kelompok mahasiswa muslim yang pemahaman dan kecenderungannya relatif berlainan. Citra dan cita-cita mereka juga relatif berbeda sesuai dengan landasan pemikiran yang mendasarinya.
Kelompok pertama, adalah mereka yang merasa tidak puas dengan kondisi sekarang, lalu melakukan berbagai perubahan. Mereka melihat bahwa sistem kehidupan yang berlaku sekarang hanya melahirkan penderitaan dan kesengsaraan yang berkepanjangan. Arah perubahan yang mereka inginkan ada yang tidak terlepas dari format ideologi kapitalis, ada juga yang terpengaruh ideologi sosialis.
Haluan politik kapitalis berjalan seiring dengan format demokrasi yang mereka terjemahkan sesuai dengan kondisi di negeri ini. Kelompok demokrat ini memang lebih menginginkan agar demokrasi yang ada benar-benar ditegakkan. Isu-isu bahwa kedaulatan dan kekuasaan di tangan rakyat, bahwa rakyatlah yang paling berhak menentukan arah pemerintahan, paling sering mereka teriakkan dengan lantang. Terhadap berbagai masalah kemasyarakatan, isu Hak Asasi Manusia (HAM) juga sering mereka jadikan bukti lemahnya penerapan demokrasi; terlepas dari paham atau tidaknya mereka akan hakekat demokrasi dan aturan produk barat lainnya.
Adapun yang terpengaruh oleh sosialis menghendaki perubahan yang lebih radikal. Mereka menuntut perubahan tatanan kehidupan melalui revolusi. Menurut mereka, suksesi kepemimpinan mestinya segera dilakukan. Cara yang mereka lakukan tidak jarang mengarah kepada pengrusakan, dengan membangkitkan emosi massa. Kerugian akibat aksi-aksi yang mereka lakukan tidak sedikit. Berbagai isu kesenjangan sosial dan kasus kerusuhan yang melibatkan massa menajdi sarana subur utnuk aksi mereka. Jurus mereka kerap kali memancing di air keruh.
Apapun alasannya, cara-cara yang ditempuh kelompok mahasiswa ini tidak bisa dibenarkan oleh Islam. Landasan perjuangan kelompok tersebut jelas tidak sesuai dengan pandangan Islam. Sebab, ide-ide sosialis ataupun kapitalis, termasuk demokrasi serta ide-ide yang terlahir darinya seperti HAM, pluralisme, dan lain-lain, merupakan pemahaman Barat yang kufur yang sangat bertentangan dengan Islam. Haram bagi kaum muslimin mengambil pemahaman dan aturan-aturan yang bukan berasal dari Islam. Allah SWT berfirman :
“Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka laksanakanlah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al-Hasyr : 7)
Hal lain yang sangat kita sayangkan, tidak sedikit mahasiswa muslim yang turut mempropagandakan dan memperjuangkan paham-paham tersebut. Di antara mereka ada yang melakukannya karena ikut-ikutan saja, karena kebodohannya, dan ada juga karena memang ingin memperjuangkannya. Akibatnya, secara tidak langsung, mereka menjadi prototipe dan agen-agen Barat dalam menyebarkan paham-paham yang sebenarnya merupakan racun bagi kaum muslimin.
Kelompok kedua adalah mereka yang cuek terhadap kondisi kehidupan masyarakat. Yakni, mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan masyarakat. Bagi mereka yang penting selamat. “Ngapain susah-susah mikirin nasib kaum muslimin yang lain. Mikirin diri sendiri aja udah susah.”
Memang sistem kapitalis yang menyetir pola kehidupan sekarang melahirkan dekadensi moral dan nilai-nilai kemanusiaan. Sistem ini memang berhasil memberikan nilai materi yang cukup berlimpah. Namun, ternyata keberhasilan itu hanya diraup oleh segelinitr orang yang “kuat”, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kesengsaraan. Lapangan pekerjaan semakin sempit, pengangguran kian membludak, dan berbagai tindak kriminal mulai menjadi wabah sosial kemanusiaan.
Kondisi seperti ini hanya akan melahirkan sistem individualis yang semakin tajam. Setiap manusia -termasuk mahasiswa- lalu berpikir pintas untuk “menyelamatkan” diri, dan akhirnya tidak peduli dengan keadaan lingkungan. Standar perbuatan mereka adalah manfaat. Bagi mereka, yang penting bermanfaat bagi dirinya dan tidak merugikan orang lain. Bagi mereka pacaran tidak menjadi masalah, asal tidak hamil dan tidak menimbulkan -masalah-. Kelompok ini memang benar-benar ingin -menikmati- dan hidup tenteram dalam kondisi sekarang. Mereka tidak peduli kenikmatan hidupnya itu diraih di atas penderitaan orang lain.
Bagi kelompok mahasiswa seperti ini -keberhasilan studi- merupakan cita-cita yang paling dijunjung tinggi dan senantiasa jadi haluan perjuangannya. Bagi mereka, standar keberhasilan itu adalah meraih nilai studi yang setinggi-tingginya. Sains memang cukup mereka –kuasai-, namun keilmuannya itu tidak berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam kehidupan masyarakat. Dalam studinya, kelompok ini memang relatif banyak berhasil; namun mereka belum mampu memenuhi dambaan dan harapan umat.
Kehidupan mahasiswa kelompok ini hanya berkisar antara kampus dan rumah. Angan-angan mereka -kalau sudah lulus kelak- adalah pekerjaan yang mantap dengan gaji yang besar, istri yang cantik, fasilitas yang mewah, dan anak-anak yang lucu dan manis. -Persetan dengan lingkungan! Yang penting aku, istriku, anak-anakku, dan keluargaku “aman”!!!
Cara hidup kelompok ini jelas tidak dibenarkan oleh Islam. Dalam Islam tidak dikenal sistem kehidupan individualis. Kehidupan masyarakat dalam Islam tidak membeda-bedakan apakah seorang itu mahasiswa, pelajar, karyawan, atau lainnya. Semuanya bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan di sekelilingnya. Rasulullah SAW mengingatkan :
“Barang siapa bangun di pagi hari dan hanya memperhatikan masalah dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah. Barang siapa tidakpernah memperhatikan urusan kaum muslimin yang lain, maka tidak termasuk golonganku”. (HR. Thabrani dari Abu Dzar Al-Ghifari)
Kelompok ketiga adalah mereka yang –terbius- sehingga terjerat dan terjerumus dalam bejatnya sistem kehidupan masa kini. Sistem kapitalis yang mengagung-agungkan materi, telah mencabut niali-nilai kehidupan lainnya, baik nilai-nilai akhlaq, kemanusiaan, dan kerohanian. Korban-korban sistem ini sudah cukup bergelimpangan.
Sebagai contoh, tidak sedikit mahasiswa yang terjerumus dalam pemakaian obat-oabat terlarang. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terjerat dalam sindikat pengedar yang berskala internasional.
Mereka yang terjerumus dalam seks bebas tidak kalah mengerikan. Hasil temuan teman-teman FKM UNAIR menyebutkan bahwa pengidap AIDS sebagian besar kalangan remaja. Dari 100 responden remaja yang diteliti, FKM menyimpulkan bahwa 22,9 persen remaja usia 15 - 19 tahun telah terkena virus HIV/AIDS, sedangkan remaja usia 20 - 24 tahun yang terjangkit mencapai 77,1 persen. Fantastis dan sungguh mengerikan. Atau kita juga sangat dikejutkan oleh peristiwa yang menjijikkan, peristiwa VCD porno para pelajar dan mahasiswa. Sungguh memalukan dan mengerikan. Tawuran remaja yang tadinya hanya merupakan tren remaja-remaja SMU, kini sudah diikuti oleh mahasiswa di perguruan tinggi.
Kejadian-kejadian di atas hanya sekedar contoh kasus betapa kelompok mahasiswa yang demikian ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kasus aborsi, skandal dan jaringan seks bebas, perampokan, pembobolan bank, penodongan, dan tindak kriminal lainnya tidak jarang dilakukan oleh pemuda-mahasiswa.
Kelompok keempat adalah kelompok pemuda-mahasiswa yang peduli lingkungan dan sadar akan kerusakan dan kebobrokan sistem yang ada akibat tidak diberlakukannya aturan Islam dalam realitas kehidupan. Dengan pemahaman terhadap kenyataan seperti itu, disertai pendalaman terhadap tsaqofah Islam, mereka melakukan perjuangan dakwah, menyeru umat untuk kembali kepada Islam. Meskipun jumlahnya tidak terlampau besar, peranan mereka sangat diharapkan umat untuk melakukan perubahan kehidupan masyarakat ke arah yang Islami.
Alhamdulillah, di berbagai perguruan tinggi perkembangan mereka cukup menggembirakan. Bahwa berjilbab itu merupakan kewajiban bagi seorang muslimah sudah menjadi opini yang tidak terbantahkan lagi. Sungguh menyedihkan kalau di antara mahasiswi muslim ada yang belum paham bahwa jilbab itu wajib. Padahal, jika hal itu dilalaikan, Allah SWT akan menurunkan azab yang sangat pedih.
Begitu juga, gerakan-gerakan kebangkitan Islam cukup santer di berbagai perguruan tinggi. Gerakan keIslaman yang berasal dari Timur Tengah ataupun bercorak lokal semakin bermunculan. Semuanya menyuarakan kebangkitan Islam. Pemahaman Islam yang mereka raih bukan pemahaman yang bersifat abangan. Meskipun belajar di perguruan tinggi umum, kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab baik dari kalangan fuqaha tempo dulu maupun para mujtahid abad 20- pun menjadi santapan keseharian mereka.
Meskipun masih terdapat berbagai perbedaan visi tentang kebangkitan dan metode yang mereka lakukan, kelompok terakhir ini merupakan kelompok dambaan ummat menuju kemuliaan hidup . Umat Islam tidak mungkin bangkit dengan mengadopsi aturan-aturan yang bukan berasal dari Islam, baik dari paham kapitalis mapun sosialis.
Ketahuilah, umat Islam tidak mungkin meraih kemulaiaan kalau umatnya hanya memperhatikan kepentingan pribadi. Islam mustahil akan muncul dari generasi-generasi yang telah -sekarat- karena korban kedurjanaan sistem kapitalis. Islam hanya akan bangkit melalui manusia-manusia yang ikhlas mewakafkan kehidupannya demi tegaknya Islam. Islam akan jaya di tangan mereka yang memegang Islam walaupun bagai memegang bara api. Meskipun secara materi kondisi mereka terkadang menyedihkan, perjuangan mereka tak pernah reda; karena mereka mendambakan kemuliaan surga yang dijanjikan Allah SWT. Mereka yakin akan janji Allah SWT dalam Al-Qur’an :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”. (QS. At-Taubat : 111).
Khatimah
Demikianlah kondisi realita pemuda-mahasiswa yang terlahir dan hidup pada saat ini. Citra keIslaman mereka tidak sedikit yang tererosi dan terdegradasi oleh budaya-budaya asing yang membius dan meracuni harapan dan cita-cita mereka. Cinta mereka terwarnai kasih sayang semu, cinta produk manusia. Cinta yang lahir dari nafsu demi kenikmatan sesaat. Cinta yang berakhir dalam kehampaan dan kegersangan.
Meskipun demikian, masih ada pemuda/i, mahasiswa dan mahasiswi yang masih teguh memegang dan mempertahankan -dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan- citra mereka yang hakiki sebagai muslim. Merekalah the real agent of change . Semoga Allah SWT senantiasa menyertai mereka. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Wa Allohu a’lam bi as-showab