Suara Bocah Bekasi

Rabu, 03 Oktober 2012

AKU DAN PLN ; ANTARA KRITIK DAN HARAPAN DI MASA DATANG. Oleh: Ihya Ulumuddin Emgee


 Saya adalah seorang bocah (anak dalam bahasa betawi) Bekasi aseli, kelahiran daerah terpencil di utara Bekasi. 20 tahunan yang lalu daerah saya adalah daerah terpencil dan sulit dijamah oleh orang. Karena, kampung saya aja namanya Kampung Jumalang (udah di ujung dan malang lagi). Tapi, saya tetap
optimis mesti saya bocah/anak Kampung pelosok terpencil di ujung utara Bekasi, tepatnya dahulu Desa Bahagia dan sekarang berubah menjadi Kelurahan seiring perkembangan daerah saya. Tinggal di daerah Kelurahan Bahagia, Kec. Babelan, Kab. Bekasi (di warga Dewan Masjid Attaqwa).
20 tahun silam daerah saya sangat memprihatinkan sekali keadaan fisik jalan dan aliran listriknya, seiring majunya perkembangan zaman dan arus globalisasi dan urbanisasi yang ada, membuat daerah saya sekarang ini salah satu pusat keramaian di utara Bekasi.  Rumah saya tepat dipinggir jalan arah masuk ke pesantren Attaqwa yang didirikan oleh seorang pejuang sejati dan tanpa pamrih KH. NOER ALI yang pada tahun 2006 telah dinobatkan menjadi PAHLAWAN NASIONAL, mungkin karena itu kali yah, yang sekarang  membuat daerah saya maju pesat dan dilingkari oleh daerah-daerah perumahan produktif.
Saya tidak terlalu tahu betul tentang awal-awal listrik masuk ke kampung saya. Tapi, kata orang tua saya dahulu itu perlu perjuangan yang amat susah dan berliku. Maklum, dahulu perekonomian di sini masih terbelakang dan banyak yang berprofesi petani. Kalau saya tidak salah mendengar dari cerita orang-orang tua di sini, bahwa listrik masuk daerah saya sekitar tahun 90-an, dan itupun baru hanya beberapa orang saja yang memasangnya. Tapi, alhamdulillah untuk sekarang ini listrik sudah hampir di setiap pojok rumah menggunakannya. Itulah sekilas pandang saya mengenal tentang listrik dan PLN www.pln.co.id. di sini.
Dewasa ini kok ada pemandangan yang agak aneh tentang listrik kita dan PLN www.pln.co.id. Kalau dahulu ketika ada pemadaman listrik, masyarakat semuanya hampir tahu dan itu berkat informasi yang didapat masyarakat dari Desa/Kelurahan melalui perangkat-perangkatnya. Dahulu yang  paling aneh di sini adalah ketika PLN www.pln.co.id mau memadamkan listrik itu, beberapa kali saya dengar melalui pengeras suara di Masjid dan Musholla-musholla yang ada di naungan Dewan Masjid Attaqwa. Tapi, ironisnya kok budaya itu hilang sekarang, bukannya justeru semakin canggih teknologi bisa membuat masyarakat lebih tahu. Apalagi sekarang ini pihak PLN  www.pln.co.id dengan sewenang-wenang sering memadamkan listrik di jam-jam sibuk dan penting. Padahal masyarakat lagi kerja dan butuh alat penerangan dan listrik.
Malahan yang lebih aneh lagi di depan rumah saya aja ada lampu PJU yang sudah mati hampir 1 tahun lebih, tapi kok gak pernah diperbaiki. Aneh dan benar-benar aneh bagi saya, bagaimana saya mau menilai kinerja PLN www.pln.co.id, loh ketika ada pemadaman lampu saja sekarang mah tidak pernah diberitahu dan main matiin bae/aja. Apalagi ketika PLN www.pln.co.id sudah tidak dijabat oleh Pak Dahlan Iskan. Beda halnya dengan cerita teman saya yang bernama Haji Ibonk, kalau dia mengkritisi PLN www.pln.co.id dengan cara mengirim BBM dan foto ke seorang saudaranya yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Bekasi dari partai PAN, sebut saja namanya Bang H. Muhtadi Muntaha, Lc., SE., MM yang duduk di komisi D DPRD Kab. Bekasi yang membawahi tentang agama, sosial-kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja. Dengan enteng saja teman saya itu berkata “Bang, kok PLN www.pln.co.id ini main matiin listrik seenaknya saja yah, kan Abang sebagai perwakilan kami di pemerintahan. Tolong dong Bang tegur itu pihak PLN www.pln.co.id, saya (H. Ibonk) sudah kegerahan dan mau mandi buat kerja”. Dan dengan santai pula si Abang Dewan itu pun menegur pihak PLN www.pln.co.id di sini dengan nada bercanda tapi serius. “Bapak/Ibu PLN www.pln.co.id warga saya itu pada kegerahan dan belum mandi, masa mau kerja bau gimana sih kinerja Bapak dan Ibu sebagai PLN www.pln.co.id di sini”. Setelah beberapa jam kemudian nyala lah lampu/listriknya. Sontak saya membaca percakapan dan cerita teman saya itu tertawa dan agak keheran-heranan. Apakah mungkin kinerja PLN  www.pln.co.id sekarang ini kudu di tegur dulu baru beres bekerja, padahal saya dan keluarga saya adalah orang yang selalu tepat membayar tagihan rekening listrik.
Kedepan saya mengharapkan kinerja PLN www.pln.co.id terus ditingkatkan dan kalau mau mematikan lampu, kudu  diinformasikan lah ke warga. Begitu besar harapan saya kepada PLN www.pln.co.id, sampai-sampai saya dengan panggilan hati ikut lomba ini. Dengan harapan semoga kinerja PLN www.pln.co.id di masa datang dapat lebih baik lagi, khususnya PLN www.pln.co.id yang ada di daerah saya Kampung Ujungharapan, Kelurahan Bahagia, Kec. Babelan, Kab. Bekasi. 

<a href="http://akudanpln.blogdetik.com/" title="Harapanku Untuk PLN" target="_blank" class="alignnone" ><img src="http://akudanpln.blogdetik.com/files/2012/09/6fbb48804bd7589316d33e2f1545e65c_akudanpln_250.gif"></a>

2 komentar:

  1. lg ikutan kontes blog pln ya?
    semoga menang ya.
    di tunggu kungjungan baliknya di pondoklukman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masama Mas Lukman dan tengkyu atas do'anya. #salamNU

      Hapus