Saya adalah seorang bocah (anak dalam bahasa betawi) Bekasi aseli,
kelahiran daerah terpencil di utara Bekasi. 20 tahunan yang lalu daerah saya
adalah daerah terpencil dan sulit dijamah oleh orang. Karena, kampung saya aja
namanya Kampung Jumalang (udah di ujung dan malang lagi). Tapi, saya tetap
optimis mesti saya bocah/anak Kampung pelosok terpencil di ujung utara Bekasi, tepatnya dahulu Desa Bahagia dan sekarang berubah menjadi Kelurahan seiring perkembangan daerah saya. Tinggal di daerah Kelurahan Bahagia, Kec. Babelan, Kab. Bekasi (di warga Dewan Masjid Attaqwa).
optimis mesti saya bocah/anak Kampung pelosok terpencil di ujung utara Bekasi, tepatnya dahulu Desa Bahagia dan sekarang berubah menjadi Kelurahan seiring perkembangan daerah saya. Tinggal di daerah Kelurahan Bahagia, Kec. Babelan, Kab. Bekasi (di warga Dewan Masjid Attaqwa).
20
tahun silam daerah saya sangat memprihatinkan sekali keadaan fisik jalan dan
aliran listriknya, seiring majunya perkembangan zaman dan arus globalisasi dan
urbanisasi yang ada, membuat daerah saya sekarang ini salah satu pusat
keramaian di utara Bekasi. Rumah saya
tepat dipinggir jalan arah masuk ke pesantren Attaqwa yang didirikan oleh
seorang pejuang sejati dan tanpa pamrih KH. NOER ALI yang pada tahun 2006 telah
dinobatkan menjadi PAHLAWAN NASIONAL, mungkin karena itu kali yah, yang
sekarang membuat daerah saya maju pesat
dan dilingkari oleh daerah-daerah perumahan produktif.
Saya
tidak terlalu tahu betul tentang awal-awal listrik masuk ke kampung saya. Tapi,
kata orang tua saya dahulu itu perlu perjuangan yang amat susah dan berliku.
Maklum, dahulu perekonomian di sini masih terbelakang dan banyak yang
berprofesi petani. Kalau saya tidak salah mendengar dari cerita orang-orang tua
di sini, bahwa listrik masuk daerah saya sekitar tahun 90-an, dan itupun baru
hanya beberapa orang saja yang memasangnya. Tapi, alhamdulillah untuk sekarang
ini listrik sudah hampir di setiap pojok rumah menggunakannya. Itulah sekilas
pandang saya mengenal tentang listrik dan PLN www.pln.co.id. di sini.
Dewasa
ini kok ada pemandangan yang agak aneh tentang listrik kita dan PLN www.pln.co.id. Kalau
dahulu ketika ada pemadaman listrik, masyarakat semuanya hampir tahu dan itu
berkat informasi yang didapat masyarakat dari Desa/Kelurahan melalui perangkat-perangkatnya.
Dahulu yang paling aneh di sini adalah
ketika PLN www.pln.co.id mau memadamkan listrik itu, beberapa kali saya dengar melalui
pengeras suara di Masjid dan Musholla-musholla yang ada di naungan Dewan Masjid
Attaqwa. Tapi, ironisnya kok budaya itu hilang sekarang, bukannya justeru
semakin canggih teknologi bisa membuat masyarakat lebih tahu. Apalagi sekarang
ini pihak PLN www.pln.co.id dengan sewenang-wenang sering memadamkan listrik di jam-jam sibuk
dan penting. Padahal masyarakat lagi kerja dan butuh alat penerangan dan
listrik.
Malahan
yang lebih aneh lagi di depan rumah saya aja ada lampu PJU yang sudah mati
hampir 1 tahun lebih, tapi kok gak pernah diperbaiki. Aneh dan benar-benar aneh
bagi saya, bagaimana saya mau menilai kinerja PLN www.pln.co.id, loh ketika ada pemadaman
lampu saja sekarang mah tidak pernah diberitahu dan main matiin bae/aja.
Apalagi ketika PLN www.pln.co.id sudah tidak dijabat oleh Pak Dahlan Iskan. Beda halnya
dengan cerita teman saya yang bernama Haji Ibonk, kalau dia mengkritisi PLN www.pln.co.id
dengan cara mengirim BBM dan foto ke seorang saudaranya yang menjadi anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Bekasi dari partai PAN, sebut saja namanya Bang
H. Muhtadi Muntaha, Lc., SE., MM yang duduk di komisi D DPRD Kab. Bekasi yang
membawahi tentang agama, sosial-kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, dan
tenaga kerja. Dengan enteng saja teman saya itu berkata “Bang, kok PLN www.pln.co.id ini
main matiin listrik seenaknya saja yah, kan Abang sebagai perwakilan kami di
pemerintahan. Tolong dong Bang tegur itu pihak PLN www.pln.co.id, saya (H. Ibonk) sudah
kegerahan dan mau mandi buat kerja”. Dan dengan santai pula si Abang Dewan
itu pun menegur pihak PLN www.pln.co.id di sini dengan nada bercanda tapi serius. “Bapak/Ibu
PLN www.pln.co.id warga saya itu pada kegerahan dan belum mandi, masa mau kerja bau gimana
sih kinerja Bapak dan Ibu sebagai PLN www.pln.co.id di sini”. Setelah beberapa jam kemudian
nyala lah lampu/listriknya. Sontak saya membaca percakapan dan cerita teman
saya itu tertawa dan agak keheran-heranan. Apakah mungkin kinerja PLN www.pln.co.id sekarang
ini kudu di tegur dulu baru beres bekerja, padahal saya dan keluarga saya
adalah orang yang selalu tepat membayar tagihan rekening listrik.
Kedepan
saya mengharapkan kinerja PLN www.pln.co.id terus ditingkatkan dan kalau mau mematikan lampu,
kudu diinformasikan lah ke warga. Begitu
besar harapan saya kepada PLN www.pln.co.id, sampai-sampai saya dengan panggilan hati ikut lomba
ini. Dengan harapan semoga kinerja PLN www.pln.co.id di masa datang dapat lebih baik lagi,
khususnya PLN www.pln.co.id yang ada di daerah saya Kampung Ujungharapan, Kelurahan Bahagia,
Kec. Babelan, Kab. Bekasi. <a href="http://akudanpln.blogdetik.com/" title="Harapanku Untuk PLN" target="_blank" class="alignnone" ><img src="http://akudanpln.blogdetik.com/files/2012/09/6fbb48804bd7589316d33e2f1545e65c_akudanpln_250.gif"></a>
lg ikutan kontes blog pln ya?
BalasHapussemoga menang ya.
di tunggu kungjungan baliknya di pondoklukman
Masama Mas Lukman dan tengkyu atas do'anya. #salamNU
Hapus