Suara Bocah Bekasi

Sabtu, 26 Januari 2013

MTS. ATTAQWA 16 KOTA BEKASI SIKAPI POSITIF KURIKULUM 2013




Pemerintah akan menggulirkan kurikulum terbaru tahun ini yaitu Kurikulum 2013. Banyak yang pesimis menyikapi adanya kurikulum baru ini. Namun, tidak demikian dengan MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi yang berlokasi di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
“Kami yakin pemerintah telah melakukan analisis tentang  kurikulum ini. Jadi, kami yakin itu langkah yang baik,” ucap KH. A. Zubair Dasuki, S. Ag., M. Si., Kepala MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi.
MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama menyikapi positif pemberlakuan kurikulum baru ini. Di antara bukti sikap positif tersebut adalah dengan diadakannya program peningkatan kualitas guru. 
“Dalam menyikapi kurikulum baru, kami berupaya meningkatkan kualitas guru. Jika kurikulum itu nanti benar-benar diberlakukan, kami sudah siap,” ucapnya menambahkan.
Program peningkatan kualitas guru yang diadakan MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi meliputi program peningkatan internal dan program peningatan eksternal.
Peningkatan internal diawali dengan diadakannya pembekalan keterampilan menulis bagi guru. Pada hari Sabtu, 26 Januari 2013, MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi mengadakan latihan menulis bahan ajar bagi guru. Tema yang diusung adalah “akhlak mulia.” Pemilihan tema ini berdasarkan asumsi bahwa kelebihan madrasah adalah pada akhlak para siswanya.
“Guru-guru kami diberi pelatihan menulis oleh Bapak Nurul Amin, M.Pd.I Beliau adalah pemimpin redaktur Jurnal Nur Attaqwa IKAA dan tim litbang akademik yang berpengalaman. Para guru melakukan praktik dengan langsung menulis. Alhamdulillah, bukunya sudah selesai lay out. Sekarang masih proses cetak,” imbuhnya.
Guru-guru menyambut positif pelatihan ini. Hal ini akan menambah wawasan dan keterampilan mereka dalam bidang tulis-menulis.
“Kami diminta untuk menyiapkan diri menghadapi kurikulum 2013. Salah satunya adalah dengan keterampilan menulis. Kami sangat senang dengan adanya program ini. Ke depan, kami berharap dapat membuat sendiri bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah,” ucap Ihya Ulumuddin, S. Pd. I, salah seorang guru muda di MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi.
Di samping peningkatan internal, MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi juga menyikapi kurikulum 2013 dengan peningkatan eksternal. Dalam waktu dekat ini, MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi akan mengadakan workshop seputar kurikulum 2013 dengan mendatangkan narasumber langsung dari Pusat Kurikulum, dari Kementerian Agama, atau dari Kementerian Pendidikan Nasional.
MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi juga merencanakan untuk melakukan kunjungan ke sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 untuk melakukan tukar-menukar (sharing) informasi tentang teori dan pelaksanaan kurikulum 2013.
“Insya Allah, kami menyambut positif kurikulum baru yang digulirkan pemerintah. Kami akan membekali guru-guru kami agar siap mengimplementasikannya, dan mulai bulan Februari kami juga telah membuka untuk info PPDB tahun pelajaran 2013/2014 dengan menerima 5 rombel, dan ini terbatas, ucap Kepala MTs. Attaqwa 16 Kota Bekasi mengakhiri pembicaraan. (IUE-BM83)


Selasa, 08 Januari 2013

TOGE GORENG CI GOMEY YANG MENGGUGAH RASA



Kebiasaan kami adalah bila di akhir pekan atau bulan selalu ngejenguk si Ricko (sapi peliharaan kesayangan sang isteri) dan makan toge goreng khas Betawi di dekat Pasar Babelan, tepatnya di samping Alfamaret dekat Polsek Babelan. Isteri saya doyan bangat sama toge Ci Gomey ini, kalau kata isteri rasanya itu yang menggugah dan selalu membuat ketagihan bila memakannya. Toge goreng Ci Gomey yang konon katanya sudah ada sejak era 80-an itu sangat terkenal sekali pada kala itu hingga sekarang, dan membuat saya selalu penasaran dengan aneka ragam ceritanya, mulai dari teman tongkrongan hingga guru saya sangat suka sekali dengan toge Ci Gomey.  #salamNU (Nida-Ulum)

MEMORI AKHIR TAHUN 2012 ; ELOKNYA PARIS VAN JAVA




Dipenghujung akhir tahun 2012, tepatnya 29-31 Desember 2012 saya dan keluarga isteri berkesempatan liburan akhir tahun di Bandung, acara ini sudah di gagas oleh isteri saya beserta Kakaknya sejak sebulan sebelum keberangkatan, mengapa kami mengambil libur di Bandung. Karena, 1. Tempatnya mudah ditempuh dari rumah kediaman isteri saya 2. Sekalian bersilaturrahim ke rumah saudaranya Ibu mertua saya yang orang Aceh Tengah atau lebih dikenal dengan sebutan Takengon 3. Isteri saya kepingin bangat ngeliat dan berfoto di depan Gedung Sate/Pakuan, dimana gedung ini sebagai tempat berkantornya Pak Gubernur dan wakilnya serta anggota DPRD Prov. Jawa Barat.
Kami tiba di Bandung sekitar pukul 21.45 WIB malam di daerah Gunung Batu, tepatnya samping pintu tol PASTEUR dengan nama Gang Dakota Raya, kami sekeluarga menginap di rumah saudara Ibu mertua asal Takengon yang bernama Bi Sri dengan nama asli Cut Takarina. Kami pun disambut dengan baik dan ramah, diajak keliling daerah Bandung dengan guide Bi Sri/Cut Takarina kami pun diajak muter-muter mulai dari Gasibu/depan Gedung Sate/Pakuan. Asyiknya kami berada di Gedung Sate pas bangat hari Minggu dimana kalau setiap hari Minggu depan gedung itu selalu dijadikan arena wisata kuliner dan keluarga dengan adanya pasar tumpah Gasibu, atau saya biasa menyebutnya di Bekasi ini dengan pasar kaget.
Setelah puas mata kami dimanjakan oleh aneka ragam dagangan dan jajanan khas Bandung kami pun bergegas menuju ke Dago Pakar Taman Ir. H. Djuanda atau biasa di sebut dengan Goa Belanda dan Jepang. Lucu kami berada disini karena adanya perdebatan unik khas Ibu mertua kami yang notabene inong Aceh dengan saudara sesukunya dengan bahasa khas planet Mars. Hehehe... Saking usilnya isteri saya bilang, kalau Bunda sedang berbicara khas logat Takengon Aceh, katanya “Sedang ngomong-ngomongin kita itu” begitu canda sang isteri kepada Bundanya.
 Goa Belanda dan Goa Jepang setelah kami jelajahi dengan berbagai ceritanya, keponakan kami pun Muhammad Sholahuddin Al-Ayyubi biasa disapa Albi nyeletuk, Nin (panggilan nenek khas Sunda) kayaknya perut Albi bunyi deh, tanpa pikir panjang kami pun segera bergegas untuk mencari rest area untuk beristirahat, sholat dan makan. Setelah kami terjebak macet yang cukup panjang di depan Kampus UPI Bandung arah Lembang, kami pun bercanda khas keluarga kami dengan topik seputar tontonan TV kesukaan masing-masing. Akhirnya kami pun sampai di tempat yang kami cari dan tuju RM. Sindang Reret, Lembang, Kab. Bandung Barat. Sejenak kami pun istirahat sambil menunggu pesanan makanan, ada yang sholat ada yang foto-foto dan ada juga si Albi sang keponakan kami yang independent, dan bertanggung jawab diusianya yang cukup belia yang begitu  terkesima dengan ikan yang ada di bawah tempat kami makan, hingga menarik-narik bahu saya untuk melihatnya.
Tak lama kami melepas penat setelah seharian muter-muter Bandung dan keindahan alamnya, makanan kami pun datang. Saatnya MAKAAAAAN !! Thanks Ayah Amir Rozak, Bunda Harlina Karmin, Kak Annisa Rozanika, dan Bibi Cut Takarina/Bi Sri. #salamNU (Nida-Ulum)