Suara Bocah Bekasi

Minggu, 17 April 2011

Nyai Rohmah Kartininya Ujungmalang

BABELAN – 21 April mendatang adalah Hari Kartini. Sebelum meninggal diusia muda (25), perempuan kelahiran Jepara 1879 ini sempat menggoreskan karyanya dengan membangun sekolah perempuan di Rembang. Kartini dianggap pendobrak budaya perempuan konvensional kala itu, dan kini Kartini dianggap sebagai pahlawan emansipasi perempuan. Di Bekasi bagaimana? Adakah sosok seperti Kartini.
Sejarawan dan budayawan Ali Anwar mengatakan, sampai kini belum ada penelitian khusus tentang peran perempuan di Bekasi. Pramoedya Ananta Toer, kata Ali pernah menulis tentang seorang perempuan bernama Larasati yang berkiprah dalam pergolakan perjuangan kemeredekaan. Namun kata Ali, kepastian sosok Larasati belum bisa diyakini sebagai fakta. ”Sejumlah perempuan yang muncul dalam sebuah sejarah cerita roman bercampur novel memang sangat merepotkan, untuk memastikannya, kalau tidak bertanya langsung pada penulisnya, atau pelaku saksi sejarah,” kata Ali Anwar. Dia mengaku belum sempat menemui Pramoedya untuk bertanya soal Larasati.
Ismail Marzuki pun kata Ali pun bercerita soal perempaun Bekasi dalam lagu Melati di Tapal Batas. ”Dalam lagunya Ismail Marzuki, disebutkan sosok perempuan Bekasi yang gigih berjuang melawan penjajah sekutu maupun Belanda di garis depan,” katanya.
Lalu, siapa perempuan Bekasi yang disebut-sebut mereka itu?
Mungkin salah satunya adalah Nyai Rohmah, isteri KH Noer Alie, ulama besar Bekasi yang belakangan didaulat sebagai pahlawan nasional oleh Presiden SBY.
Siti Rohmah dinikahi KH Noer Alie pada April 1940. menikah dengan Kh Noer Alie pada bulan April Tahun 1940. Nyai Rohmah merupakan anak dari guru KH Noer Alie, Guru Mughni. Saat itu, Nyai Rohmah merupakan orang di belakang Singa Bekasi sekaligus pendukung perjuangannya. Mirip dengan Kartini, Nyai Rohmah pun berjuang lewat pendidikan. ”Saya rasa perempuan -perempuan Bekasi yang perannya seperti Siti Rohmah (Nyai Rohmah) pantas menjadi seorang pahlawan seperti RA Kartini. Perempuan Bekasi lainya yang luput dalam catatan sejarah, layak dinobatkan juga sebagai Kartini dari Bekasi,” kata Ali Anwar. (dul/rko) Sumber: Radar Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar