Jakarta, Makanan cepat saji (fast food) memang diketahui tidak baik untuk kesehatan. Tapi jika seseorang mengonsumsi makanan cepat saji ditambah dengan kopi maka akan menjadi kombinasi yang sangat buruk bagi kesehatan.
Peneliti Marie-Soleil Beaudoin dari University of Guelph, Kanada menemukan bahwa konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak akan meningkatkan kadar gula darah. Tapi kenaikan ini bisa berlipat ganda jika setelahnya dilanjutkan dengan mengonsumsi kopi berkafein.
"Hasil ini memberitahu kita bahwa lemak jenuh mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan gula dalam darah. Ketika digabungkan dengan kopi berkafein dampaknya bisa lebih buruk lagi," ujar Beaudoin, seperti dikutip dari Health24, Senin (4/4/2011).
Beaudoin mengungkapkan memiliki gula yang terlalu lama berada di dalam darah adalah kondisi yang tidak menyehatkan dan bisa berpengaruh terhadap organ tubuh lainnya. Beaudoin melakukan studi ini bersama dengan Profesor Lindsay Robinson dan Terry Graham.
Studi ini merupakan yang pertama kali menemukan pengaruh dari lemak jenuh dan kopi berkafein terhadap tingkat gula darah. Diketahui lonjakan kadar gula darah yang muncul hingga 65 persen dan setingkat dengan orang yang berisiko mengalami diabetes. Hasil dari studi ini diterbitkan dalam Journal of Nutrition.
"Efek yang yang ditimbulkan bisa bertahan hingga berjam-jam. Apa yang Anda makan pada siang hari bisa berdampak pada bagaimana tubuh merespons makanan di kemudian hari," ujar Beaudoin.
Selain itu para peneliti juga melihat efek gastrointestinal dengan mengukur kadar hormon incretin, yaitu hormon yang dilepaskan oleh usus setelah mengonsumsi lemak. Hormon ini akan menjadi sinyal bagi pankreas untuk melepaskan insulin yang berfungsi membantu membersihkan gula di dalam darah.
"Kami menemukan bahwa lemak dan kopi berkafein bisa merusak komunikasi antara usus dan pankreas. Kondisi inilah yang menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi tinggi setelah mengonsumsi lemak dan kafein," ungkapnya.
Hasil penelitian ini menjadi sangat penting bagi orang yang berisiko terhadap penyakit metabolik dan juga diabetes tipe 2. Karena itu orang yang dengan atau berisiko diabetes tipe 2 harus membatasi konsumsi kafeinnya.
Selain itu seseorang harus membatasi asupan lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah, makanan olahan dan makanan cepat saji serta mengganti minumannya dengan yang tidak berkafein. Sumber: detikHealth
Peneliti Marie-Soleil Beaudoin dari University of Guelph, Kanada menemukan bahwa konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak akan meningkatkan kadar gula darah. Tapi kenaikan ini bisa berlipat ganda jika setelahnya dilanjutkan dengan mengonsumsi kopi berkafein.
"Hasil ini memberitahu kita bahwa lemak jenuh mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan gula dalam darah. Ketika digabungkan dengan kopi berkafein dampaknya bisa lebih buruk lagi," ujar Beaudoin, seperti dikutip dari Health24, Senin (4/4/2011).
Beaudoin mengungkapkan memiliki gula yang terlalu lama berada di dalam darah adalah kondisi yang tidak menyehatkan dan bisa berpengaruh terhadap organ tubuh lainnya. Beaudoin melakukan studi ini bersama dengan Profesor Lindsay Robinson dan Terry Graham.
Studi ini merupakan yang pertama kali menemukan pengaruh dari lemak jenuh dan kopi berkafein terhadap tingkat gula darah. Diketahui lonjakan kadar gula darah yang muncul hingga 65 persen dan setingkat dengan orang yang berisiko mengalami diabetes. Hasil dari studi ini diterbitkan dalam Journal of Nutrition.
"Efek yang yang ditimbulkan bisa bertahan hingga berjam-jam. Apa yang Anda makan pada siang hari bisa berdampak pada bagaimana tubuh merespons makanan di kemudian hari," ujar Beaudoin.
Selain itu para peneliti juga melihat efek gastrointestinal dengan mengukur kadar hormon incretin, yaitu hormon yang dilepaskan oleh usus setelah mengonsumsi lemak. Hormon ini akan menjadi sinyal bagi pankreas untuk melepaskan insulin yang berfungsi membantu membersihkan gula di dalam darah.
"Kami menemukan bahwa lemak dan kopi berkafein bisa merusak komunikasi antara usus dan pankreas. Kondisi inilah yang menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi tinggi setelah mengonsumsi lemak dan kafein," ungkapnya.
Hasil penelitian ini menjadi sangat penting bagi orang yang berisiko terhadap penyakit metabolik dan juga diabetes tipe 2. Karena itu orang yang dengan atau berisiko diabetes tipe 2 harus membatasi konsumsi kafeinnya.
Selain itu seseorang harus membatasi asupan lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah, makanan olahan dan makanan cepat saji serta mengganti minumannya dengan yang tidak berkafein. Sumber: detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar