Suara Bocah Bekasi

Rabu, 07 Desember 2011

Penjaja Keripik Mr. Kribo Aseli Bekasi (Mr. Ihya Brown, Mr. Ontel Blue, Mr. Red Apple)


Lebih tepatnya saat aku melihat dia adalah mengingatkan aku pada sosok guru sewaktu aku masih duduk di bangku SD, dia mirip sekali dengan guru seniku. Guru yang selalu mengajarkan aku indahnya bermain music dan indahnya berseni. Dari jiwa guruku itu yang pernah membuat aku bermimpi untuk menjadi seniman. Dari cara dia berbicara juga sangat mirip sekali dengan guruku itu. Aku jadi ingin mengulang masa-masa SD.
Ini yang dagang keripik Mr. Kribo yang itu dia Dosen loh Dee.” Kata Kakakku sambil mengunjuk dia yang aku katakana mirip guru SD ku.
Dosen Kak ? kok jualan keripik di pinggir jalan ?” tanyaku penasaran sekali
Jangan salah, tim akademik keripik kribo itu bukan orang yang pengangguran Dee.”
Oh gitu.” Jawabku sambil berfikir “Ih hebat banget yah”
Aku sangat menyukai malam hari. Sungguh indah tepatnya. Di bawah pohon, di tengah keramaian kota. Aku duduk bersama Kakakku dan dia. Sambil menikmati indahnya malam hari, dia bercerita asal usul munculnya Keripik Mr. Kribo.
Sebelum jadi seorang pedagang keripik ini, saya guru SMA, ceritanya saya cinlok sama murid saya itu.” awal dia bercerita. Aku masih terdiam mendengarkan dengan baik.
Emmm terus Pak ?” tanyaku
Dia mau juga ternyata sama saya, suatu hari dia kasih saya sesuatu.”
Apa itu Pak ?”
Kaos, sederhana mungkin tapi itu sungguh jadi inspirasi buat saya. Kaosnya gambar orang yang rambutnya kribo.”
Oh jadi itu awalnya yah Pak ?”
Iya.”
Sungguh indah.”
Bukan hanya itu yang jadi inspirasi saya dagang keripik Mr. Kribo.”
Apalagi Pak ?”
Tutur kata dia begitu pelan dan santai. Aku masih duduk manis dan tetap mendengarkan. Hidup itu berputar, kadang hitam kadang putih dan itu sudah mutlak. Sebelum dia jadi seorang dosen, dia hanyalah anak lulusan pesantren yang menjadi tukang sapu di salah satu tempat bimbel.
Bisa bayangin gak, saya udah nyapu ngepel eh anak-anak yang bimbel pada nginjek nginjek ?” ucap dia. Aku hanya tersenyum
                Semangat mudanya sungguh menggebu. Mulai hanya dari seorang tukang sapu hingga menjadi guru sampai menjadi seorang dosen itu membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah. Tapi itulah hidup.
Saya pasti bisa, hanya itu yang ada di dalam benak saya. Saya berusaha hingga jadilah saya sekarang yang tadinya hanya menjadi tukang sapu, sekarang saya bisa menjadi dosen berdasi dan usaha keripik. Kuncinya hanya kita mau usaha dan semangat serta berdoa.”
                Simple sekali memang, tapi cerita malam itu membuatku tak habis pikir. Hanya dari awal yang begitu sederhana bisa menciptakan hasil yang patut di banggakan.
***

Gaji Dosen itu memang cukup untuk saya sendiri, tapi engga akan cukup untuk keluarga saya nanti makanya saya cari usaha lain.” Ucap dia sambil meceritakan bahwa gaji Dosen itu mungkin cukup untuk hanya keperluan dia tapi jika suatu hari dia sudah berkeluarga, dia katakan bahwa gaji Dosen tidak akan mencukupinya.
Segala sesuatu itukan butuh proses yah, ketika saya ada keinginan untuk membuka usaha, dari situlah saya bertemu ke-2 teman saya ini.” Dia menunjuk Kakakku dan teman nya yang juga duduk di sampingku. Sekarang aku tau yang melatar belakangi terciptanya usaha yang sederhana tapi sangat bermanfaat ini adalah ketika takdir mempertemukan pemuda yang tangguh untuk membangun sebuah usaha. Aku yakin mereka bisa, karena dari hal kecil itulah akan tumbuh menjadi hal yang paling besar.
Kita punya kesamaan prinsip Dee.” Ucap Kakakku
Prinsip apa kak ?” tanyaku
Prinsip kalo kita engga mau kerja itu digaji, kita pengen jadi bos.” Semangat Kakakku selalu buat aku percaya kalau dia bisa menjadi orang hebat.
Hebat.” Ucapku tersenyum lirih
You are is the best Dee.” Ledekan kakakku itu membuat malam menjadi lebih indah dari biasanya
Ah kakak bisa aja.”
***

Jadi begitu ceritanya Dee.” Ucap Kakakku
Unik sekali yah kak, hanya berawal dari sebuah pemberian kaos yang gambarnya orang kribo terus dari semangat dia yang awalnya menjadi tukang sapu hingga bisa menjadi seorang dosen dan sekarang usaha keripik.”
Betul sekali itu Dee, kita engga pernah malu kok jualan keripik di pinggir jalan.”
Hebat banget ih kak, padahal kakak dan ke dua teman kakak itu seorang guru yang engga pernah malu untuk maju.”
Kamu bisa aja, Dee.”
Aku salut loh Kak.”
Doain aja semoga usaha keripik ini bisa lancar dan bisa masuk program di tivi hehehe.” Canda Kakakku
Aamiin Kaka.” Aku tersenyum penuh kelegaan
Tidak ingin rasanya aku melewati malam itu. Malam yang memberi aku banyak pelajaran serta semangat baru yang menggebu menggapai asa untuk maju. Apakah aku bisa seperti Pak Maulana yang mirip bangat dengan guru seni waktu di SD ku dulu?. Semoga...
***